Impian Kota Ngawi memiliki objek wisata air pertama, segera terwujud. Hal itu seiring dengan rencana tindak lanjut kegiatan Feasibility Study (FS) angkutan wisata air Benteng Van den Bosch atau Benteng Pendem. Saat ini telah dilakukan tahap laporan pendahuluan kegiatan FS dengan menghadirkan Perangkat Daerah serta instansi terkait termasuk Komando Batalyon Armed 12 yang saat ini berstatus sebagai pengelola Benteng Van den Bosch. Bertempat di Kurnia Convention Hall Ngawi, Senin (11/9/2023) para PD/ Instansi terkait melakukan pembahasan mengenai hal tersebut bersama dengan PT. Geoplano Konsultan yang ditunjuk sebagai konsultan perencana dalam pembangunan objek wisata tersebut. Banyak hal yang disampaikan terkait rencana pembangunan wisata air yang rencananya membentang menyusuri Sungai Bengawan Solo, mulai dari Museum Trinil sampai dengan Benteng Van de Bosch utamanaya permasalahn yang timbul dengan adanya wisata air tersebut. Pemecahan masalah dimulai dari tahap perumusan, pengumpulan data, analisa hingga sintesa dengan menggunakan teknik survey, wawancara, studi literatur dan studi komparasi. Mengingat kondisi geografis sungai Bengawan Solo ketika musim hujan debit airnya bisa mencapai lima hingga tujuh meter, sedangkan di musim kemarau bisa jadi kering tanpa air pada titik tertentu.Hal lain yang perlu dikaji ulang seperti yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup adalah masalah sampah. Jangan sampai keberadaan wisata air tersebut menimbulkan masalah baru karena jalur yang akan dilewati menjadi tempat membuang sampah sembarangan. Dari keseluruhan stake holder yang hadir dalam pembahasan tersebut secara garis besar mendukung dibangunnya wahana wisata baru, karena selain akan meningkatkan perekonomian masyarakat juga memperkenalkan lebih luas destinasi wisata di wilayah Kabupaten Ngawi.*(PPM)