Berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan industri kerajinan kayu akar di Jawa Timur melakukan kunjungan lapangan ke Desa Ngubalan, tepatnya ke sentra industri kreatif yang dikenal sebagai inovasi berbasis masyarakat “KALIJAGA” (Kayu Limbah Jadi Berharga). Kunjungan ini dilaksanakan pada Selasa, 26 September 2023, dengan tujuan untuk memahami potensi dan kendala yang dihadapi oleh para pengrajin kayu akar, khususnya dalam upaya menghadirkan variasi produk yang lebih beragam.
Pada kunjungan lapangan ini, BRIDA Jatim (Badan Riset dan Inovasi Daerah Jawa Timur), Bappeda Ngawi, dan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi berkesempatan bertemu dengan inisiator pengrajin kayu akar di Desa Ngubalan, Ibu Sugeng. Ibu Sugeng merupakan salah satu pengrajin kayu akar yang telah sukses mengembangkan produk-produknya hingga dapat diekspor ke luar negeri, termasuk ke Turki.
Desa Ngubalan, yang menjadi basis bagi paguyuban pengrajin kayu akar yang dikenal dengan nama PAPINKRA (Paguyuban Industri dan Kerajinan Kayu Kreatif), telah menjadi sorotan karena kontribusinya dalam mengubah limbah kayu menjadi produk bernilai seni tinggi. Produk-produk yang dihasilkan oleh para pengrajin di Desa Ngubalan masih berupa produk mentah yang belum melalui proses polesan. Meskipun demikian, produk-produk ini telah memikat pasar internasional.
Salah satu kendala yang diungkapkan selama kunjungan lapangan adalah kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dalam menghasilkan produk kayu akar yang lebih beragam. Keterbatasan SDM telah membatasi kemampuan para pengrajin dalam menciptakan variasi produk yang lebih kreatif dan inovatif.
Selain Desa Ngubalan, beberapa desa lain di Jawa Timur juga terlibat dalam industri kerajinan kayu akar jati, termasuk Desa Banjarbanggi dan Desa Jenggrik. Namun, Desa Ngubalan masih menjadi fokus utama dalam upaya pengembangan industri ini.
Dalam kunjungan ini, para pemangku kepentingan berdiskusi tentang berbagai strategi untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh para pengrajin, termasuk pelatihan SDM dan upaya pemasaran lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kunjungan lapangan ini menjadi langkah awal dalam upaya mendukung perkembangan industri kerajinan kayu akar di Jawa Timur dan memberikan penghargaan pada Ibu Sugeng dan para pengrajin yang telah mengubah kayu limbah menjadi karya seni bernilai tinggi. Harapannya, dengan dukungan yang lebih besar, industri ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat serta Indonesia secara keseluruhan.