Tanggal 6 Februari 2024, BAPPEDA Kabupaten Ngawi ikut serta dalam acara peluncuran Skema Pendanaan dan Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN tahun 2024. Melalui platform zoom meeting, perwakilan BAPPEDA Kabupaten Ngawi, Analis Kebijakan Vita Purnamasari, menghadiri acara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Vita Purnamasari menjelaskan bahwa sesuai arahan kepala BRIN, setiap kabupaten dan kota di Indonesia diharapkan untuk mulai merancang kotanya dengan lebih baik. Mereka harus memiliki diferensiasi yang jelas, memaksimalkan potensi daerah yang ada, dan merancang master plan yang memiliki visi ke depan.
“Kota dan kabupaten harus memiliki brand yang sesuai dengan potensi dan keunggulan masing-masing. Mungkin ada yang menjadi kota pisang, kota ikan, kota musik, atau kota mebel, namun yang penting adalah konsistensi,” ungkap Vita Purnamasari. “Misalnya, jika suatu kota menjadi kota pisang, maka produksi pisangnya harus lebih banyak di kota tersebut. Selanjutnya, industri pasca panen pisang juga harus disiapkan di kota tersebut. Dengan demikian, brand dari setiap kota akan terlihat jelas.”
Vita Purnamasari juga memberikan contoh dari Davao, Filipina, yang merupakan kota pisang. “Di mana-mana hanya ada pisang, dari situ kita bisa melihat betapa kuatnya identitas kota tersebut,” tambahnya.
Vita juga menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut tentang keunggulan daerah dapat dilakukan melalui kerjasama antara BRIN dan Pemerintah Daerah, dengan berbagai skema pendanaan yang telah disediakan, tentunya dengan mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Partisipasi BAPPEDA Kabupaten Ngawi dalam acara ini menunjukkan komitmen mereka untuk mengembangkan kotanya dengan lebih baik sesuai dengan arahan BRIN. Diharapkan, melalui langkah-langkah seperti ini, setiap kota dan kabupaten di Indonesia dapat mengoptimalkan potensi lokal mereka dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan nasional.