Jakarta, 10 September 2024 – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ngawi turut serta dalam Peluncuran Hasil Pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi Komunikasi Publik (Puslitbang Aptika dan IKP), Badan Pengembangan SDM Komunikasi dan Informatika. Acara yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh berbagai instansi pemerintah dan pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia.
Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) merupakan instrumen penting yang digunakan untuk mengukur tingkat literasi digital masyarakat Indonesia di berbagai wilayah. IMDI mencakup empat dimensi utama, yaitu infrastruktur digital, ekosistem ekonomi digital, keterampilan digital, dan layanan publik digital. Hasil pengukuran ini menjadi landasan penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor.
Tahun 2024, nilai IMDI Nasional adalah 43,34 dengan trend yang meningkat pada pilar keterampilan digital. Pada kesempatan awarding ini, diserahkan kepada 6 kabupaten kota dengan skor IMDI tertinggi yaitu Kota Bandung, Kabupaten Buleleng, Kota Malang, Kota Padang, DKI Jakarta dan Kota Denpasar. Sedangkan pemerintah provinsi yang dianugerahi sebagai pempro yang sudah memanfaatkan IMDI sebagai data dasar penyusunan kebijakan publik adalah jawa timur, NTB dan sumbar.
Peserta dari Bappeda Ngawi menyatakan bahwa partisipasi Kabupaten Ngawi dalam acara ini merupakan bentuk komitmen daerah dalam mendukung percepatan digitalisasi. “Kami percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk memperkuat tata kelola pemerintahan, meningkatkan kualitas layanan publik, serta mendorong perekonomian daerah. Hasil IMDI ini akan menjadi acuan bagi kami dalam merumuskan strategi pengembangan digital di Kabupaten Ngawi,” ujar Nurul Awuy.
Pada kesempatan tersebut, Puslitbang Aptika dan IKP memaparkan hasil pengukuran IMDI 2024 yang menunjukkan perkembangan signifikan dalam berbagai aspek digitalisasi di Indonesia. Namun, tantangan masih dihadapi dalam hal penyebaran infrastruktur digital yang merata, terutama di daerah-daerah terpencil dan perdesaan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dinilai sangat penting untuk mengatasi kesenjangan digital yang ada.
Bappeda Ngawi berharap hasil pengukuran IMDI ini dapat menjadi panduan dalam mempercepat pengembangan infrastruktur dan keterampilan digital di daerah, serta mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif di Kabupaten Ngawi. Selain itu, sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas, swasta, dan akademisi, akan terus diperkuat guna mewujudkan transformasi digital yang berkelanjutan.
Dengan partisipasi aktif dalam acara ini, Bappeda Ngawi menegaskan kesiapan Kabupaten Ngawi untuk menjadi bagian dari gerakan nasional dalam memperkuat literasi dan ekosistem digital di Indonesia, demi tercapainya masyarakat yang semakin cakap digital dan siap menghadapi tantangan global di era industri 4.0.