Ngawi, 17 Oktober 2024 – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) turut menghadiri undangan seminar laporan akhir penelitian dan pengembangan bidang sosial dan kependudukan yang diselenggarakan di Provinsi Jawa Timur. Acara tersebut dibuka oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDa) Provinsi Jawa Timur. Seminar ini bertujuan untuk memaparkan hasil penelitian terkait berbagai isu sosial, salah satunya adalah analisis faktor determinan penyebab kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ngawi.
Dalam sesi pemaparan, penelitian tersebut mengidentifikasi sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus DBD di Ngawi. Berbagai rekomendasi juga diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk memperkuat program penanggulangan DBD, antara lain:
- Penguatan Komitmen Lintas Sektor: Kolaborasi antara sektor kesehatan dan pendidikan diusulkan untuk meningkatkan kinerja program DBD. Anak-anak sekolah dan remaja diharapkan dapat dilibatkan sebagai pemantau jentik, dengan memasukkan materi tentang DBD dalam kurikulum pendidikan.
- Kerja Sama dengan Sektor Swasta: Peningkatan sanitasi masyarakat diusulkan agar bekerja sama dengan sektor swasta, yang dapat menjadi sponsor dalam berbagai program penanggulangan DBD, terutama dalam perbaikan fasilitas sanitasi.
- Lomba Jumantik: Diusulkan adanya lomba pemantau jentik (jumantik) sebagai bentuk penghargaan terhadap individu atau kelompok yang berpartisipasi aktif dalam program penanggulangan DBD.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Rekomendasi juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD dan urgensi partisipasi aktif dalam program penanggulangan penyakit ini.
Seminar ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya meningkatkan sinergi antar sektor dan memperkuat strategi penanggulangan DBD di Kabupaten Ngawi.