Ngawi, 22 April 2025 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar secara daring oleh Kementerian Dalam Negeri. Rapat ini menjadi forum strategis untuk membahas perkembangan inflasi hingga minggu ketiga April 2025, mengidentifikasi penyebabnya, serta merumuskan langkah-langkah pengendalian yang tepat.
Perkembangan Inflasi April 2025
Berdasarkan paparan Badan Pusat Statistik (BPS), sejumlah komoditas pangan menunjukkan tren harga yang fluktuatif:
-
Bawang Putih: Rata-rata harga nasional masih berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP), dengan kenaikan 1,69% dibanding Maret 2025.
-
Cabai Merah: Mencatat kenaikan harga sebesar 5,01%.
-
Cabai Rawit: Mengalami penurunan harga sebesar 5,66%.
-
Minyakita (Minyak Goreng Rakyat): Meskipun harganya masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), terjadi penurunan harga sebesar 0,36% dibanding bulan sebelumnya.
Inflasi umum bulan April terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai merah dan bawang merah di berbagai daerah.
Identifikasi Penyebab Inflasi
Rapat juga menyoroti dua penyebab utama inflasi:
-
Faktor Cost-Push (dorongan biaya):
-
Kenaikan harga komoditas global.
-
Gangguan rantai pasokan akibat faktor eksternal.
-
-
Faktor Demand-Pull (tarikan permintaan):
-
Lonjakan permintaan selama bulan Ramadan dan Idulfitri.
-
Peningkatan belanja pemerintah di awal tahun anggaran.
-
Strategi TPID Kabupaten Ngawi
Sebagai tindak lanjut, TPID Kabupaten Ngawi menyusun beberapa strategi pengendalian inflasi daerah, antara lain:
-
Intervensi Pasar: Melakukan pemantauan dan stabilisasi harga untuk bahan pangan strategis.
-
Pengelolaan Distribusi: Menjamin kelancaran distribusi komoditas, khususnya di daerah yang mengalami lonjakan harga.
-
Peningkatan Produksi Lokal: Mendorong sinergi antar-OPD untuk meningkatkan produksi pertanian lokal guna mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Fokus Pengendalian Komoditas
Dalam rapat ini, beberapa komoditas menjadi perhatian utama karena berkontribusi besar terhadap inflasi, yakni:
-
Bawang Merah: Mengalami kenaikan harga di 81,67% wilayah Indonesia.
-
Minyakita: Harga tertinggi tercatat di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mencapai Rp50.000/liter.
-
Cabai Merah dan Cabai Rawit: Menjadi komoditas yang paling rentan terhadap gejolak harga di berbagai daerah.