Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan ekonomi yang besar, dengan hilangnya sekitar 85 juta lapangan kerja yang mengancam generasi muda di berbagai belahan dunia. Pandemi COVID-19, restrukturisasi ekonomi, dan teknologi otomatisasi telah menyebabkan pergeseran besar dalam pasar tenaga kerja global, menciptakan ketidakpastian besar bagi kaum muda yang mencari pekerjaan.
Hilangnya 85 juta lapangan kerja ini telah menimbulkan dampak signifikan pada generasi muda. Para pemuda yang baru saja lulus dari sekolah atau perguruan tinggi menghadapi kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan minat mereka. Banyak di antara mereka terpaksa menerima pekerjaan yang di bawah standar atau bekerja dalam sektor informal, yang sering kali tidak menawarkan jaminan kerja atau perlindungan sosial.
Pandemi COVID-19 telah mempercepat proses perubahan ini, dengan banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja dan mengadopsi teknologi otomatisasi untuk mengurangi biaya operasional. Hal ini menyebabkan pemuda yang tidak memiliki pengalaman kerja atau keterampilan khusus menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam mencari pekerjaan.
Selain itu, restrukturisasi ekonomi di berbagai negara juga telah menyebabkan penurunan lapangan kerja dalam sektor tradisional seperti manufaktur dan pertanian. Generasi muda di negara-negara berkembang terutama terkena dampak, dengan banyak di antara mereka yang tidak memiliki akses yang cukup terhadap pendidikan atau pelatihan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja yang semakin berubah.
Tantangan ini menimbulkan berbagai masalah sosial, seperti meningkatnya tingkat pengangguran di kalangan generasi muda, peningkatan ketidaksetaraan ekonomi, dan risiko kemiskinan yang meningkat. Dalam beberapa kasus, generasi muda terpaksa bermigrasi ke kota-kota besar atau negara lain untuk mencari peluang kerja, yang dapat menimbulkan masalah lain seperti overpopulasi di kota-kota besar.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan tindakan segera dari pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan. Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam memberikan pelatihan keterampilan dan membuka peluang untuk pekerjaan baru di sektor-sektor yang berkembang, seperti teknologi dan energi terbarukan. Perusahaan juga dapat berperan dengan mengadopsi praktik perekrutan yang lebih inklusif dan memberikan peluang untuk generasi muda.
Generasi muda juga harus bersedia untuk beradaptasi dengan perubahan dan terus memperbarui keterampilan mereka agar tetap relevan di pasar kerja yang berubah dengan cepat. Pendidikan dan pelatihan keterampilan harus menjadi prioritas, dan generasi muda harus mencari sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Tantangan hilangnya 85 juta lapangan kerja ini memang besar, tetapi dengan kerja keras, kerja sama, dan komitmen dari semua pihak, generasi muda dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.
RB_AwuyRisNov2023