Sektor Pertanian merupakan sektor yang menjadi fokus utama program pembangunan Bupati Ngawi yang dituangkan dalam visi misi beliau sebagai Kepala Daerah Kabupaten Ngawi periode 2021-2026 berbagai upaya dilakukan untuk memajukan sektor pertanian melalui berbagi program kegiatan yang dilakukan tidak hanya oleh OPD teknis yang menangani sektor pertanian akan tetapi semua OPD juga harus mendukung sesuai arahan Bapak Bupati bahwa semua program kegiatan OPD harus berorientasi untuk mendukung sektor Pertanian.
Sebagai salah satu upaya untuk penguatan kelembagaan Gapoktan untuk menuju Kelompok Ekonomi Petani (KEP) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengadakan kegiatan Temu Usaha yang diselenggarakan di RM. Notosuman Jl. Raya Solo – Ngawi pada hari Senin 20 Maret 2023. Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai Stakeholder dan OPD terkait antara lain Gapoktan wilayah IPDMIP, Offtaker terkait hilirisasi (PT. WILMAR, Ngawi Tani Mandiri, PT. Daya Tani Sembada, PD Sumber Bhakti, PT. SPS, PEPADI, Penggilingan Padi Kecil), Sektor Perbankan (BRI,BNI) OPD terkait (Bappeda, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja, Dinas Koperasi dan UKM dan Perwakilan PPL.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Bapak Supardi. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya acara ini adalah terbukanya peluang bagi petani untuk dapat mengakses pasar dengan berbagai pilihan offtaker yang ada, terjalinnya kerjasama dan sinergi yang baik antara petani dan offtaker, terbukanya akses perbankan bagi petani untuk memperoleh bantuan modal usaha dengan sistem yang sesuai di sertai dengan pendampingan yang memadai, dan terjalinnya sinergi yang baik dengan OPD terkait dalam penyusunan kebijakan pembangunan pertanian, pendampingan dari hulu hingga hilir oleh OPD terkait terhadap petani sebagai pelaku utama.
Dalam kegiatan ini juga ada pemaparan oleh pemateri dari Kelompok Tani, Asosiasi Petani, Koperasi Tani, dan Komunitas yang menyampaikan profil, program kerja, capaian target dan beberapa masalah yang di hadapi dalam menjalankan kegiatannya. Rata-rata permasalahan yang mereka hadapi adalah berkaitan dengan pemasaran produk terutama sulitnya mencapai harga yang layak dan menguntungkan.
Yang menarik dalam sesi diskusi selanjutnya adalah yang disampaikan oleh PT. Daya Tani bahwa selama ini mereka membutuhkan pasokan beras Menthik Wangi sekitar 750 Ton per musim tanam. Cukup banyak namun selama ini mereka hanya mengambil dari wilayah Kabupaten Purworejo karena belum ada sama sekali pemasok dari petani lokal Kabupaten Ngawi. Hal ini tentu menjadi satu peluang besar bagi petani Ngawi untuk bisa mencukupi kebutuhan tersebut.
Di akhir acara Kepala Bidang Perekonomiam Bappeda Totok Sugiharto, SE, MM memberikan apreasi kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dengan adanya kegiatan ini sehingga permasalahan-permasalahan yang di hadapi para pelaku sektor pertanian mulai produksi, permodalan sampai ke pemasaran dapat didiskusikan dan diketemukan solusinya di forum ini. Diharapkan kegiatan ini akan di tindak lanjuti dengan langkah nyata yang baik dari para pelaku tersebut dan dikawal oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian pungkasnya.