Hasil Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Per- 11 September 2023

Awal September lalu telah dirilis Angka Inflasi Bulan Agustus yaitu 3,27. Inflasi tersebut relatif stabil bahkan secara bulan ke bulan justru terjadi Deflasi karena menurunnya harga komponen harga bergejolak.

Hasil Tinjauan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Minggu Ke-1 September 2023 secara Nasional, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH naik 22 persen dari minggu sebelumnya. Sebagian besar kenaikan IPH terjadi di wilayah Luar Jawa. Komoditas penyumbang utama kenaikan IPH di sejumlah Kabupaten/Kota sampai dengan Minggu Pertama September 2023 adalah Cabai Merah, Beras dan Gula Pasir.

Memasuki Bulan September harga Cabai Merah mulai menunjukkan penurunan harga. Namun secara rata-rata masih lebih tinggi dibandingkan Bulan Agustus 2023. Untuk harga beras sampai saat ini masih terus mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan penurunan panen dan produksi di sentra-sentra produksi padi. Harga Gula Pasir juga mengalami kenaikan secara perlahan dari awal Tahun 2023 sampai awal September namun Harga Gula Pasir cenderung merata di semua wilayah tanpa ada ketimpangan yang berarti.

Inflasi kumulatif hingga Agustus 2023 (y-to-d) relatif lebih rendah dibanding Agustus 2022. Namun masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan Agustus 2020 dan 2021 di mana pada kedua Tahun tersebut Realisasi Inflasinya lebih rendah dibandingkan target. Baik secara (m-to-m) maupun (y-to-d) komoditas penyumbang Inflasi terbesar pada Agustus 2023 adalah beras.

Kenaikan harga beras di level eceran pada Agustus 2023 (hingga menyumbang andil Inflasi terbesar) sejalan dengan kenaikan harga gabah di tingkat petani, serta kenaikan harga beras di level penggilingan dan grosir.

Pada September dan Oktober 2023 terdapat potensi defisit produksi beras. Produksi beras nasional diperkirakan lebih rendah dari total kebutuhan konsumsi beras yang mencapai 2,55 juta ton per bulan. Seiring dengan adanya defisit beras perlu diwaspadai terjadinya tekanan inflasi beras hingga akhir tahun 2023. Defisit beras yang cenderung terjadi pada akhir tahun mendorong meningkatnya tekanan inflasi yang umumnya terjadi mulai Bulan Agustus. Langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah terkait hal tersebut antara lain dengan pengamanan pasokan dan manajemen distribusi, mempercepat realisasi impor, memacu produktifitas padi, dan mendorong diverifikasi pangan.

Pada tanggal 14 – 16 September 2023 di Pulau Bali akan dilaksanakan SPHP Awards oleh Badan Pangan Nasional yang merupakan Forum Rembug Pangan Nasional untuk memberikan apresiasi dan penghargaan atas kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. Awarding akan diberikan kepada Provinsi dengan pelaksanaan SPHP terbaik, Provinsi dengan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah terbaik, Provinsi dengan pelaksanaan Fasilitas Distribusi terbaik. Kabupaten/Kota dengan pengendalian Inflasi terbaik, Enumerator Panel Harga Pangan terbaik, dan Penanggungjawab kegiatan Panel Harga Pangan terbaik.

Scroll to Top