Ngawi, 22 Januari 2024 -Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap masalah serius yang dihadapi petani di Kecamatan Kwadungan, yaitu serangan hama tikus yang mengancam keberhasilan pertanian mereka. Hama tikus telah menjadi ancaman yang signifikan terhadap hasil panen, menyebabkan kerugian ekonomi yang besar dan merugikan keberlanjutan produksi pangan. Serangan tikus tidak hanya merusak tanaman, tetapi juga mengganggu pola tanam dan merusak infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi dan sarana penyimpanan hasil panen.
Dalam menanggapi permasalahan ini, langkah-langkah perlindungan tanaman telah ditingkatkan, termasuk penggunaan metode kontrol yang lebih efektif dan berkelanjutan. Salah satu pendekatan yang diambil adalah dengan memperkuat sistem pemantauan dan deteksi dini untuk mengidentifikasi keberadaan hama tikus secara lebih cepat. Selain itu, petani juga diberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknik-teknik pengendalian tikus yang efektif dan ramah lingkungan, seperti penggunaan perangkap tikus yang aman atau penggunaan pemangsa alami tikus.
Upaya pencegahan yang berkelanjutan juga diterapkan dengan mempromosikan praktik pertanian yang mendorong kehadiran musuh alami tikus di lahan pertanian, seperti pengembangan habitat bagi predator tikus seperti burung pemangsa atau ular. Selain itu, kerja sama antara petani dalam penggunaan praktik-praktik pertanian yang lebih berkelanjutan menjadi kunci untuk mengurangi populasi tikus secara efektif. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemulihan kerugian akibat serangan hama tikus tetapi juga mempromosikan pertanian yang lebih lestari dan ramah lingkungan di Kecamatan Kwadungan.