Ngawi, 8 Maret 2024 – Ledakan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) pada tahun 2018 menjadi pemicu untuk mengembangkan inovasi Gelar Tikar Bola, Gerakan Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular pada kelompok pekerja dan lingkungan rentan. Inovasi ini, dengan Jemput Bola sebagai salah satu strategi utamanya, bertujuan untuk mengatasi tantangan sulitnya akses masyarakat pekerja terhadap layanan kesehatan. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu tetapi juga berpotensi menyebabkan pemborosan anggaran negara akibat biaya penanganan penyakit yang bersifat katastropik.
Gelar Tikar Bola dirancang untuk menjadi solusi yang mudah diakses, efisien dalam penggunaan waktu, biaya, dan tenaga. Pendekatan “Jemput Bola” memungkinkan penyediaan layanan kesehatan yang mobile, yang secara langsung mengunjungi lokasi kerja dan lingkungan yang rentan. Ini tidak hanya memfasilitasi pemeriksaan kesehatan rutin tetapi juga memperluas cakupan intervensi pencegahan penyakit, termasuk edukasi tentang gaya hidup sehat dan pengelolaan PTM.
Dengan menerapkan Gelar Tikar Bola, diharapkan bahwa angka kasus PTM dan penyakit menular dapat ditekan secara signifikan. Selain itu, inovasi ini juga mendukung efisiensi pengeluaran anggaran negara dengan mengurangi biaya yang sebelumnya dikeluarkan untuk penanganan kasus penyakit yang dapat dicegah. Secara keseluruhan, Gelar Tikar Bola mencerminkan komitmen untuk memprioritaskan kesehatan masyarakat pekerja dan lingkungan rentan, sambil mendukung agenda kesehatan nasional yang lebih luas.