Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Di Kabupaten Ngawi masih ada 7 dari 29 indikator cakupan layanan yang belum mencapai target dalam upaya penurunan stunting. Indikator-indikator tersebut meliputi Remaja yang menerima layanan pemeriksaan anemia, cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan, presentase unmet need pelayanan KB, bayi usia kurang 6 bulan mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS), pelayanan KB pasca persalinan dan rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak. Disampaikan Bupati Ngawi Ony Anwar dalam acara rembug stunting di ruang command center, Selasa (14/5/2024) pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak untuk mencapai target nasional dalam penurunan stunting tahun 2024 di angka 14%.
Beberapa upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam percepatan penurunan stunting seperti pemberian makanan tambahan bagi balita stunting dan ibu hamil, penyuluhan kesehatan tentang pentingnya gizi dan pola asuh anak, peningkatan akses air minum dan sanitasi yang layak serta pemberdayaan peran kader PKK dan posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang anak.”Harapannya dengan adanya program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah tersebut angka stunting di Kabupaten Ngawi dapat diturunkan secara signifikan dan terwujud generasi penerus yang sehat dan cerdas”, terang Ony. Selain paparan terkait penurunan stunting yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB dr. Nugrahaningrum juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama “Konvergensi Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting “ oleh Bupati Ngawi, OPD serta lembaga terkait. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bappeda Kabupaten Ngawi Indah Kusumawardhani didampingi Fungsional Ahli Muda bidang Pembangunan Manusia Ngurah Ayu Rianawati. (PPM)