Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Kedeputian Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah akan mengadakan webinar dengan tema “Pemanfaatan LADIN sebagai Upaya Preservasi Digital Bahasa Daerah dalam Mendukung Pengembangan Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”. Webinar ini merupakan bagian dari program pembinaan teknis Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).
Acara ini akan berlangsung pada hari Rabu, 29 Mei 2024, dan akan diikuti oleh berbagai instansi pemerintah daerah secara daring. Bappeda Kabupaten Ngawi akan turut berpartisipasi dalam webinar ini, diwakili oleh Nurul Awuy dari Bidang Litbang.
Webinar ini akan menghadirkan narasumber ternama, yaitu Kurleni Ukar (Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Katubi (Kepala Riset Preservasi Bahasa dan Sastra), dan I Gede Arya Sugiarta (Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali). Mereka akan membahas pentingnya pemanfaatan teknologi digital, khususnya LADIN (Linguistic Digital Innovation), dalam upaya melestarikan bahasa daerah.
LADIN merupakan inisiatif digital yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan mengarsipkan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Dengan adanya LADIN, bahasa daerah yang terancam punah dapat disimpan dalam bentuk digital, sehingga dapat diakses dan dipelajari oleh generasi mendatang. Inisiatif ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan memanfaatkan kekayaan budaya sebagai daya tarik utama.
“Preservasi bahasa daerah adalah langkah penting dalam menjaga identitas dan kekayaan budaya bangsa. Melalui teknologi digital seperti LADIN, kita bisa memastikan bahasa daerah tetap hidup dan berkembang, serta memberikan kontribusi signifikan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar YOPI (Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah) dalam sambutannya.
Nurul Awuy dari Bappeda Kabupaten Ngawi mengungkapkan dukungannya terhadap program ini. “Kami sangat mendukung upaya BRIN dalam melestarikan bahasa daerah melalui teknologi digital. Inisiatif ini sejalan dengan visi kami untuk memajukan pembangunan daerah yang berkelanjutan, terutama dalam aspek budaya dan pariwisata,” kata Nurul.
Melalui webinar ini, BRIN berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan teknologi serta riset dan inovasi di kalangan pemerintah daerah. Ini diharapkan dapat mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan, khususnya dalam hal preservasi bahasa dan budaya. Kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku industri kreatif juga diharapkan dapat semakin erat dalam mendukung program-program inovatif seperti LADIN. Jangan pilih kasih dalam pendokumentasian bahasa, ujar Katubi.
Dengan adanya kegiatan ini, BRIN menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian budaya lokal melalui teknologi dan inovasi, serta mendorong pembangunan ekonomi kreatif yang berbasis pada kekayaan budaya daerah.