Jakarta, 31 Mei 2024 – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ngawi mengadakan diskusi pendampingan implementasi rencana induk dan peta jalan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada hari Jumat, 31 Mei 2024. Diskusi ini berlangsung di Kantor BRIN, Jakarta.
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas strategi implementasi rencana induk pemanfaatan Iptek yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ngawi. Selain itu, juga dibahas mengenai monitoring dan evaluasi (monev) terhadap output tahunan yang dihasilkan dari penerapan rencana induk tersebut.
Diskusi dipimpin oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Kabid Litbang) Bappeda Ngawi, Nurul Awuy, yang hadir bersama timnya. Mereka diterima oleh perwakilan BRIN yang terdiri dari para pakar dan peneliti di bidang Iptek.
Nurul Awuy dalam paparannya menyatakan bahwa diskusi ini sangat penting untuk memastikan bahwa rencana induk pemanfaatan Iptek dapat diimplementasikan dengan efektif dan efisien. “Kami ingin memastikan bahwa semua langkah yang kami ambil sesuai dengan RPJMD dan memberikan hasil yang nyata bagi masyarakat Ngawi,” ujarnya.
Perwakilan BRIN menyambut baik inisiatif Bappeda Ngawi dan memberikan masukan serta rekomendasi berdasarkan hasil riset terbaru. Mereka menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam berbagai sektor pembangunan daerah, termasuk pendidikan, kesehatan, pertanian, dan infrastruktur.
Salah satu fokus utama diskusi adalah metode monitoring dan evaluasi (monev) terhadap output tahunan. Tim BRIN menjelaskan berbagai pendekatan monev yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas dan dampak dari implementasi rencana induk Iptek. Mereka juga membahas pentingnya adaptasi dan penyesuaian rencana induk berdasarkan hasil monev untuk memastikan kesesuaian dengan RPJMD yang telah ditetapkan.
Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi konkret, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah dalam pemanfaatan Iptek, pengembangan infrastruktur teknologi, dan peningkatan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan institusi riset dan akademisi.
Dengan adanya pendampingan dari BRIN, Bappeda Ngawi optimis bahwa implementasi rencana induk dan peta jalan pemanfaatan Iptek akan berjalan lancar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan daerah. Hasil dari diskusi ini diharapkan dapat memperkuat strategi pengembangan Iptek di Kabupaten Ngawi, mendukung inovasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.