Ngawi, 17 Juli 2024 – Bertempat di Notosuman Convention Hall, Bappeda Kabupaten Ngawi yang diwakili oleh JFU Bidang Perekonomian menghadiri acara Diseminasi Hasil Riset Standar Budidaya Beras Berkelanjutan. Acara ini diselenggarakan oleh Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) sebagai bagian dari Program Low Carbon Rice: Reducing Climate Impact of Rice Production in Indonesia.
Sektor pertanian padi di Indonesia tidak hanya menerima dampak perubahan iklim, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca. Menurut FAISTAT (2019), produksi beras di Indonesia menyumbang sekitar 38% emisi gas rumah kaca, disertai dengan berbagai bentuk kerusakan lingkungan lainnya.
Program Low Carbon Rice ini bertujuan untuk mengurangi dampak iklim dari produksi beras di Indonesia dengan menerapkan standar budidaya berkelanjutan. Dalam diseminasi tersebut, KRKP memaparkan hasil riset terbaru mengenai standar budidaya beras berkelanjutan yang diharapkan dapat diterapkan oleh petani padi di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya.
Dengan penerapan standar ini, diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian padi serta meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Acara ini juga menjadi wadah diskusi antara pemerintah daerah, peneliti, dan petani untuk bersama-sama mencari solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan dampaknya terhadap sektor pertanian.