Ngawi, 22 Juli 2024 – Dalam upaya meningkatkan pengelolaan air minum di Kabupaten Ngawi, pada hari Senin, 22 Juli 2024, Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Bappeda Kabupaten Ngawi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) penyampaian laporan pendahuluan penyusunan Dokumen Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum (RISPAM). Kegiatan ini bertempat di Ruang Rapat Bappeda dan dihadiri oleh OPD serta instansi terkait.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan yang menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam pengelolaan air minum untuk memastikan ketersediaan air bersih yang memadai bagi masyarakat. “Penyusunan RISPAM ini adalah langkah krusial dalam upaya kami untuk mengelola sumber daya air dengan lebih efektif dan efisien,” ujarnya.
FGD ini dipandu oleh konsultan yang bertanggung jawab dalam penyusunan dokumen RISPAM. Dalam presentasinya, konsultan memaparkan hasil temuan awal dan analisis yang telah dilakukan. Laporan pendahuluan ini mencakup berbagai aspek penting, seperti kondisi eksisting sistem pengelolaan air minum, potensi sumber daya air, kebutuhan air minum jangka pendek dan panjang, serta tantangan dan peluang dalam pengelolaan air minum di Kabupaten Ngawi.
Selama diskusi, para peserta memberikan masukan dan saran berdasarkan pengalaman serta kondisi lapangan. Partisipasi aktif dari berbagai OPD dan instansi terkait sangat penting untuk memastikan bahwa dokumen RISPAM yang disusun dapat menjawab kebutuhan riil masyarakat dan sejalan dengan kebijakan serta program pemerintah daerah.
Kegiatan FGD ini merupakan tahap awal dari serangkaian proses penyusunan dokumen RISPAM. Setelah laporan pendahuluan ini, akan dilakukan tahap-tahap berikutnya yang mencakup penyusunan rencana detail dan strategi implementasi. Diharapkan, dengan adanya dokumen RISPAM yang solid, Kabupaten Ngawi dapat meningkatkan kualitas layanan air minum bagi masyarakat dan mengelola sumber daya air dengan lebih berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, Bappeda Kabupaten Ngawi menunjukkan komitmennya dalam menyusun perencanaan yang strategis dan partisipatif, yang melibatkan berbagai pihak terkait demi mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan air minum yang lebih baik.