TANTANGAN INOVASI BENIH MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ngawi mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa dan Pedagangan (PR EIJP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan tema “Tantangan Inovasi Benih: Antisispasi Krisis & Respons Petani”. Kegiatan ini menghadirkan 4 narasumber yang membahas 4 topik yang berbeda pula. Keempat narasumber tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Bambang Sayaka, MSc, Prof. Dr. I Made Oka Adnyana, Dr. Dipl.-ing. Mulyadi Sinung Harjono, M.T., dan Gunawan, SP, MSi.

Prof. Dr. Ir. Bambang Sayaka, MSc selaku Prof Riset pada PR EIJP, BRIN menyampaikan materi dengan topik “Tantangan Industri Perbenihan Tanaman Pangan dalam rangka Antisipasi Krisis Ketahanan Pangan”. 

Prof. Dr. Ir. Bambang Sayaka, MSc menyampaikan bahwa sebagian besar produsen benih nasional lemah dalam penelitian dan pengembangan. Baik komoditas maupun Lembaga Penelitian Publik belum melakukan riset pasar untuk menghasilkan VUB. Sehingga pada masa mendatang perlu kebijakan dalam bentuk alokasi dana publik lebih memadai untuk menghasilkan VUB komoditas strategis dan juga mendorong industri benih lebih kompetitif dengan investasi swasta.

Sedangkan Prof. Dr. I Made Oka Adnyana menyampaikan materi dengan topik “WTA dan WTP Petani Terhadap Sistem Produksi Benih Kedelai antar Lapang dan Musim”. Beliau menjabarkan riset pengembangan optimalisasi pemanfaatan sumber pertumbuhan produksi varietas kedelai produktivitas tinggi yang merukana kerjasama Badan Litbang Pertanian dan Dinas Pertanian Kab. Cianjur.

Hasil dari riset tersebut penerapan teknologi produksi berbasis VUB Produktivitas Tinggi Pemupukan Hayati dan Pupuk Organik kombinasi dengan Pupuk Kimia dan Kompos memilki hasil tertinggi sebesar 2,97 ton/ha, sedangkan targetnya sebesar 3,5 ton/ha. Beliau juga merekomendasikan upaya percepatan adopsi dan penerapan teknologi budidaya VUB kedelai produktivitas tinggi memerlukan adanya program hilirisasi dan masalisasi penerapannya di tingkat petani.

Narasumber ketiga, Dr. Dipl.-ing. Mulyadi Sinung Harjono, M.T. selaku Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri, BRIN menyampaikan materi dengan topik “Tantangan Industri Benih Tanaman Pangan dalam Menghadapi Ketahanan Pangan Nasional”. Beliau menyampaiakan bahwa tantangan riset dan inovasi bagi UMKM terletak pada proses lisensi intellectual property. Sehingga peerintah hadir membatu mereka dengan cara menanggung sebagian resiko yang ada. sedangkan bagi industri besar pemerintah memberikan 2 intensif yaitu tax-deduction dan innovation e-cataloque.

Gunawan, SP, Msi sebagai narasumber terakhir menyampaikan topik mengenai “Produksi, Distribusi, dan Pengawasan Benih Tanaman Pangan dalam Menghadapi Tantangan Pangan Peningkatan Produksi Beras Nasional”. Beliau menyampaikan permasalah perbenihan saaat ini yaitu tusi penyediaan/produksi benih terutama benih sumber tidak ada pada BPSI Pertanian. Hal ini menyebabkan terkendalanya perbanyakan benih sumber. Sehingga perlu koordinasi/sinkronisasi penyediaan benih sumber sesuai kebutuhan petani bersama lembaga terkait seperti BBPSI Padi, BSIP, Peneliti atau breeder dan lembaga-lembaga lain.

Scroll to Top