Senin, 26 Agustus 2024 – Bappeda Kabupaten Ngawi mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) secara daring bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Dalam Negeri. Rakor ini membahas Inisiasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) antara Champion Cabai dari wilayah surplus dengan daerah yang mengalami defisit produksi cabai.
Kondisi Saat Ini:
- Produksi cabai rawit cenderung berkurang pada bulan Oktober hingga Februari, sedangkan produksi cabai besar berkurang pada bulan Juli hingga September. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian luas tanam dengan pola pertanaman cabai rawit dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober, dan cabai besar pada bulan April hingga Juni.
- Terdapat ketimpangan produksi antar wilayah yang memunculkan kategori wilayah surplus dan wilayah minus.
- Ketidakseimbangan rantai nilai dari sisi produsen (petani), pelaku usaha, hingga konsumen.
Dalam Rakor tersebut, salah satu aksi konkrit yang diusulkan adalah menggelar bazar cabai dengan harga petani. Kementerian Pertanian bersama para Champion telah menggelar bazar cabai guna menjaga stabilisasi pasokan cabai di tengah meningkatnya harga dalam beberapa pekan terakhir. Bazar ini dilaksanakan mulai 22 Juli hingga 16 Agustus 2024 di Ditjen Hortikultura serta beberapa Kelurahan di DKI Jakarta dan daerah lainnya.
Pada kesempatan tersebut juga dibahas tentang skema penyediaan pasokan cabai dari wilayah surplus ke wilayah minus. Dalam skema ini, hasil panen dari petani mitra di wilayah surplus akan dikumpulkan di gudang untuk didistribusikan ke wilayah minus, di mana cabai akan langsung dijual ke konsumen atau pengecer untuk menjaga stabilitas harga.
Melalui inisiasi KAD ini, diharapkan ketimpangan produksi cabai antar daerah dapat diminimalkan, sehingga inflasi akibat lonjakan harga cabai dapat diantisipasi lebih baik ke depannya.