Ngawi, 3 September 2024 – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah yang diselenggarakan secara daring pada bulan September 2024. Rapat ini melibatkan Kementerian Dalam Negeri, kementerian terkait, serta seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Rapat ini membahas perkembangan inflasi dan langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga di berbagai daerah.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Year-on-Year (y-on-y) pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06. Provinsi Papua Pegunungan mencatat inflasi tertinggi secara y-on-y sebesar 5,05 persen dengan IHK 110,78, sedangkan Kabupaten Minahasa Selatan menempati posisi tertinggi di tingkat kabupaten/kota dengan inflasi y-on-y sebesar 7,75 persen dan IHK 108,61.
Inflasi yang terjadi pada Agustus 2024 disebabkan oleh kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mencatat kenaikan sebesar 3,39 persen. Kelompok pengeluaran lain yang turut memberikan kontribusi terhadap inflasi antara lain kelompok pakaian dan alas kaki (1,19 persen), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,57 persen), serta kelompok transportasi (1,42 persen).
Di sisi lain, terjadi deflasi di beberapa kabupaten/kota, dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan mencatat deflasi y-on-y sebesar 0,88 persen dan IHK 103,99. Sementara itu, tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Agustus 2024 secara nasional mencapai 0,03 persen, sedangkan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 0,87 persen.
Komoditas utama yang menyumbang inflasi pada Agustus 2024 antara lain beras, cabai rawit, kopi bubuk, minyak goreng, serta biaya pendidikan seperti uang sekolah dan uang kuliah. Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi antara lain bawang merah, daging ayam ras, tomat, dan telur ayam ras. Namun, komoditas seperti gula pasir, minyak goreng, dan beras masih menjadi perhatian khusus mengingat harganya yang masih tinggi di pasaran.
TPID Kabupaten Ngawi bersama dengan pemerintah pusat dan daerah terus melakukan upaya pengendalian inflasi dengan memantau harga-harga komoditas strategis serta menjaga kestabilan pasokan di pasar. Strategi ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan memastikan stabilitas ekonomi di tengah tantangan global.
Tingkat inflasi year-on-year pada Agustus 2024 yang tercatat sebesar 2,12 persen menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan Agustus 2023 yang mencapai 3,27 persen dan Agustus 2022 sebesar 4,69 persen.