Surabaya, 3 September 2024 – Dalam rangka meningkatkan kapasitas perencanaan pembangunan daerah, pegawai JFT dan JFU dari bidang Rencana Pengembangan dan Evaluasi (Rendalev) serta bidang Infrastruktur Wilayah (Infraswil) mengikuti Pelatihan Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasarkan Analisis Spasial dan Kebijakan Kewilayahan. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa, 1-3 September 2024, di Hotel Santika, Surabaya.
Pelatihan ini memberikan pengetahuan mendalam tentang beberapa aspek penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Salah satu topik utama yang dibahas adalah penentuan wilayah fungsional berdasarkan indikator-indikator yang relevan, seperti yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Para peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan proses overlay indikator-indikator ini menggunakan software QGIS, dengan catatan penting bahwa data yang digunakan harus kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, penentuan isu strategis dan arah kebijakan kewilayahan juga menjadi fokus utama pelatihan. Untuk membantu proses ini, para peserta memanfaatkan platform Miro, sebuah alat kolaboratif online yang memfasilitasi perencanaan dan pengembangan kebijakan secara lebih interaktif dan terstruktur.
Pelatihan ini juga membahas pemanfaatan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dikombinasikan dengan data dari aplikasi Singasari milik BPS dalam penyusunan RPJMD. Kombinasi data ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan akurat mengenai kondisi sosial ekonomi daerah, sehingga perencanaan pembangunan dapat lebih tepat sasaran.
Dengan pelatihan ini, diharapkan pegawai JFT dan JFU bidang Rendalev dan Infraswil dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam merancang dan mengevaluasi kebijakan pembangunan daerah berbasis analisis spasial dan kebijakan kewilayahan, guna mewujudkan pembangunan yang lebih efektif dan berkelanjutan.