Webinar Pustral UGM Bahas Sistem Logistik yang Efektif untuk Mengatasi Kerawanan Pangan

Yogyakarta, 3 Oktober 2024 – Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) menggelar webinar bertajuk “Distribusi Merata: Membangun Sistem Logistik yang Efektif untuk Mengatasi Kerawanan Pangan”. Acara ini menghadirkan dua pakar sebagai pembicara yang memaparkan berbagai solusi untuk memperkuat sistem logistik di Indonesia, terutama terkait distribusi pangan.

Pembicara pertama, Dr. Yuliando, S.T.P., M.M., M.Agr, membahas mengenai Teknologi Blockchain: Optimasi Logistik dan Distribusi Pangan. Ia menjelaskan bagaimana teknologi blockchain dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam rantai pasok pangan. Menurutnya, blockchain berperan penting dalam mengurangi biaya distribusi dan mengurangi potensi penimbunan dengan melacak pergerakan produk secara real-time.

Sementara itu, Dr. Geog. Dodi Widiyanto, S.Si., M.Reg.Dev menyampaikan materi bertema Mencari Bentuk Model Rantai Pasok Cerdas untuk Distribusi Bahan Pangan Lokal di Daerah Terpencil dan Rentan Ketahanan Pangan. Ia memaparkan konsep rantai pasok yang cerdas dan adaptif untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau, menekankan pentingnya solusi logistik yang terintegrasi dengan pemanfaatan teknologi untuk menjamin ketersediaan pangan di daerah terpencil.

Sebagai negara agraris, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal distribusi pangan, terutama di daerah terpencil yang sering mengalami ketidakmerataan ketersediaan pangan. Kondisi ini diperburuk oleh infrastruktur logistik yang belum optimal, termasuk keterbatasan jaringan transportasi, sistem penyimpanan yang tidak memadai, dan sulitnya akses ke daerah-daerah yang rentan.

Peran Sistem Logistik dan Infrastruktur dalam Ketersediaan Pangan

Sistem logistik memiliki peran krusial dalam memastikan ketersediaan bahan pangan lokal di seluruh wilayah Indonesia. Optimalisasi logistik akan membantu mempercepat distribusi, mengurangi biaya, dan meningkatkan aksesibilitas ke daerah terpencil, sehingga mampu menekan risiko kerawanan pangan. Selain itu, infrastruktur logistik yang baik, seperti jalan yang layak, gudang penyimpanan, dan transportasi yang efektif, merupakan kunci untuk menjaga stabilitas distribusi pangan.

Dalam konteks ini, peran pemerintah daerah sangat penting. Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan pemerintah pusat dan sektor swasta dalam membangun infrastruktur yang mendukung distribusi pangan, termasuk memperbaiki akses jalan ke daerah-daerah terpencil, menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai, serta memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki sistem logistik secara keseluruhan. Kolaborasi lintas sektor ini akan menentukan keberhasilan Indonesia dalam mengatasi masalah kerawanan pangan, terutama di wilayah yang paling rentan.

 

Scroll to Top