Jumat, 18 Oktober 2024, JFT Bidang Perekonomian mengikuti Rapat Zoom Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengenai Peningkatan Keamanan Sistem Informasi KRISNA. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk perwakilan dari Bappeda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di seluruh Indonesia.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya keamanan informasi dalam pengelolaan data, terutama terkait dengan aplikasi KRISNA yang digunakan untuk mengelola Dana Alokasi Khusus (DAK). Dalam era digital yang semakin berkembang, keamanan sistem informasi menjadi hal yang sangat krusial untuk mencegah kebocoran data dan penyalahgunaan informasi.
Dalam sesi sosialisasi, pihak Bappenas menjelaskan berbagai aspek terkait keamanan sistem, termasuk langkah-langkah yang harus diambil oleh setiap pengguna. Ditekankan bahwa seluruh pengguna DAK, baik dari Bappeda maupun OPD, diwajibkan untuk mengganti password lama mereka dengan yang baru. Hal ini penting untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data yang terdapat dalam aplikasi. Ditegaskan bahwa setelah pukul 14.00 WIB pada hari yang sama, password lama tidak akan dapat digunakan untuk login ke aplikasi KRISNA.
Pihak Bappenas menegaskan bahwa langkah penggantian password ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan keamanan siber dan melindungi data dari potensi ancaman. Penggantian password yang rutin juga merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa akses ke sistem hanya dilakukan oleh pihak yang berwenang.
Selanjutnya, Bappenas memberikan panduan teknis mengenai cara mengganti password dan memastikan bahwa semua pengguna memahami proses tersebut. Diharapkan, dengan adanya sosialisasi ini, setiap pengguna dapat segera melakukan pembaruan password untuk menghindari kendala dalam akses aplikasi KRISNA.
Bappenas juga menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan keamanan sistem informasi demi kelancaran pengelolaan data dan informasi di seluruh instansi yang terlibat. Selain itu, pihak Bappenas berencana untuk mengadakan pelatihan lebih lanjut bagi pengguna untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman mereka dalam menggunakan sistem informasi dengan aman.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa pengelolaan Dana Alokasi Khusus dapat dilakukan dengan lebih efisien dan aman, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang lebih luas di seluruh wilayah Indonesia.