Rombongan Bappeda Kabupaten Ngawi Lakukan Benchmarking ke Probolinggo untuk Pelaksanaan Program Peti Koin Bermantra

Probolinggo, 24 Oktober 2024 – Rombongan Bidang Perekonomian Bappeda Kabupaten Ngawi, dipimpin oleh Sekretaris Bappeda dan diikuti oleh para Kabid serta perwakilan dari OPD Mitra Bidang Perekonomian, melaksanakan benchmarking ke Kabupaten Probolinggo. Kunjungan ini dilakukan untuk mempelajari pelaksanaan Program Peti Koin Bermantra sebagai best practice dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Program Peti Koin Bermantra, yang merupakan akronim dari Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif, Inklusif, Berkelanjutan, Mandiri, dan Sejahtera, bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan, khususnya di kalangan masyarakat dengan kemiskinan ekstrem. Program ini menyasar kelompok masyarakat yang terdata dalam Desil 1 dan 2 DTKS, dengan penentuan lokus yang kini menggunakan data P3KE dan ke depan akan didukung melalui data Regsosek.

Sekretaris Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo menjelaskan bahwa di wilayahnya, program ini menyasar 35 kelompok masyarakat dan dijalankan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 70 Tahun 2022. Realisasi program Peti Koin Bermantra di Kabupaten Probolinggo menekankan pada peningkatan pendapatan masyarakat melalui berbagai sinergi kegiatan dan bantuan.

Selama kunjungan, rombongan dari Kabupaten Ngawi menyaksikan berbagai hasil dari program Peti Koin Bermantra di Kabupaten Probolinggo pada periode 2019-2023, seperti produk kopi, gula semut, hasil olahan lele, anyaman bambu, dan madu. Di Kecamatan Krucil, kelompok pengolahan kopi telah mendapatkan pelatihan kualitas produk, bantuan bibit kopi arabika, serta mesin roasting dan huller. Selain itu, industri gula semut dan kerajinan anyaman bambu diikuti oleh kelompok binaan yang juga mendapat pelatihan digital marketing dan dukungan CSR.

Program budidaya ikan lele di Kecamatan Maron, Sumberasih, dan Leces menghasilkan berbagai produk olahan, seperti kerupuk ikan dan abon lele. Di Kecamatan Lumbang, budidaya lebah madu yang diikuti 60 penerima manfaat dan didukung oleh CSR telah menarik minat lebih dari 20 pemerintah daerah untuk melakukan studi banding.

Keunikan program Peti Koin Bermantra di Kabupaten Probolinggo adalah sinerginya dengan program CSR. Beberapa perusahaan, seperti PLN Nusantara Power Paiton dan KTI Kutai Timber Indonesia, turut mendanai program gula semut dan budidaya lebah madu. Pola sinergi CSR ini dapat diadaptasi oleh Kabupaten Ngawi sebagai model kolaborasi dengan sektor swasta.

Sebagai tindak lanjut dari benchmarking ini, OPD Mitra di Kabupaten Ngawi akan segera mengidentifikasi UKM potensial yang akan menjadi kelompok sasaran program Peti Koin Bermantra berdasarkan data P3KE dan Regsosek.

Scroll to Top