Ekspose Hasil Penelitian Tim Sosduk BRIDA Jatim

Ngawi, 17 Desember 2024 – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Ngawi menerima kunjungan dari tim peneliti bidang sosial kependudukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur pada Selasa (17/12). Kunjungan ini difokuskan pada sharing knowledge hasil penelitian terkait faktor determinan yang memengaruhi kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Ngawi, yang menjadi salah satu lokus penelitian mereka. Tim BRIDA dipimpin oleh Analis Kebijakan Pertama, Vinda.

Dalam sesi pemaparan, tim peneliti BRIDA menyampaikan hasil analisis mendalam mengenai berbagai faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus DBD di wilayah Ngawi. Temuan ini mencakup aspek sosial, lingkungan, dan perilaku masyarakat yang saling berkaitan.

Berbagai rekomendasi strategis juga disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk memperkuat program penanggulangan DBD, antara lain :

Penguatan Kerja Sama Antar Sektor
Tim BRIDA menyarankan agar sektor kesehatan dan pendidikan bisa lebih kompak. Contohnya, anak-anak sekolah dan remaja diajak jadi pemantau jentik dengan memasukkan materi tentang DBD ke pelajaran sekolah.

Kerja Bareng dengan Swasta
Untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, sektor swasta diharapkan ikut andil sebagai sponsor. Swasta bisa membantu program perbaikan fasilitas sanitasi agar nyamuk nggak punya tempat berkembang biak.

Lomba Pemantau Jentik (Jumantik)
Usul lainnya, penyelenggaraan lomba pemantau jentik sebagai penghargaan buat individu atau kelompok yang aktif membantu mengurangi kasus DBD.

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Tim juga menekankan pentingnya kampanye edukasi biar masyarakat semakin sadar soal bahaya DBD dan pentingnya ikut aktif dalam program pencegahannya. Partisipasi masyarakat jadi kunci sukses program ini.

Kabid Litbang BAPPEDA Kabupaten Ngawi menyambut baik masukan dari tim peneliti BRIDA , “Sinergi ini sangat penting untuk memperkuat strategi penanggulangan DBD di Kabupaten Ngawi. Kami akan berupaya meningkatkan kolaborasi lintas sektor sesuai dengan hasil penelitian ini,” ujarnya.

Seminar dan diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam memperkuat program pencegahan dan penanggulangan DBD di Kabupaten Ngawi, dengan pendekatan berbasis riset dan inovasi yang melibatkan berbagai pihak.

Scroll to Top