GEMAS TATO, Gerakan Menanam TOGA Kembali Hidupkan Pekarangan Warga di Kecamatan Gerih

Ngawi, Jawa Timur – Puskesmas Widodaren Kabupaten Ngawi meluncurkan inovasi GEMAS TATO (Gerakan Masyarakat Tanam Tanaman Obat Keluarga/TOGA) untuk menghidupkan kembali tradisi menanam tanaman obat di pekarangan rumah warga. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat sekaligus memanfaatkan potensi lahan luas yang dimiliki warga Kecamatan Gerih.

Kecamatan Gerih dikenal sebagai wilayah agraris dengan lahan pertanian luas dan jumlah penduduk sekitar 27.000 kepala keluarga. Namun, data menunjukkan penurunan jumlah keluarga yang menanam TOGA dari 200 KK pada tahun 2021 menjadi hanya 100 KK di tahun 2022.

Kepala Puskesmas Widodaren mengungkapkan, penurunan ini disebabkan kurangnya penyuluhan berkelanjutan dan minimnya inovasi pemanfaatan TOGA. Padahal, sejumlah kasus membuktikan bahwa tanaman obat mampu membantu meringankan keluhan kesehatan warga.

Dari Penyuluhan hingga Lomba TOGA
Bidan wilayah dan Programer Yankestrad menjadi penggerak utama inovasi GEMAS TATO. Mereka rutin memberikan edukasi di Posyandu Balita, Posyandu Lansia, pertemuan kader, serta musyawarah lintas sektor. Tidak hanya itu, Puskesmas juga membagikan leaflet dan sampel produk olahan TOGA seperti Sejamon (sereh, jahe, lemon), STMJ (stevia, telang, mint, jahe), serta puding daun kelor.

Untuk memacu antusiasme, Puskesmas mengadakan lomba TOGA antar Pustu dan Polindes. Kriteria penilaian meliputi keberagaman tanaman, perawatan, inovasi olahan, dan partisipasi warga. Hasilnya, bukan hanya bidan yang terlibat, tetapi juga kader, ibu-ibu PKK, tetangga, hingga perangkat desa ikut menanam dan merawat TOGA.

Manfaat Nyata di Pekarangan
Jenis-jenis TOGA yang dibudidayakan di antaranya lidah buaya, jahe, kencur, temulawak, kunyit, serai, jeruk nipis, daun pegagan, kemangi, mint, sambiloto, daun binahong, temu ireng, daun beluntas, dan kumis kucing. Masing-masing tanaman memiliki manfaat kesehatan, seperti mengatasi masuk angin, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga memperbaiki pencernaan.

Selain untuk kebutuhan keluarga, tanaman ini juga diolah menjadi produk yang dapat dijual. “Kami ingin TOGA bukan hanya menyehatkan, tapi juga memberikan nilai ekonomi,” kata salah satu bidan penggerak GEMAS TATO.

Rencana ke Depan
Puskesmas Widodaren berkomitmen memperluas jangkauan program ini ke seluruh desa di wilayah kerjanya. Desa yang berhasil mengembangkan TOGA akan dijadikan percontohan. Ke depan, Puskesmas juga akan menjalin kerja sama dengan pelaku UMKM untuk memasarkan produk olahan TOGA, sehingga manfaatnya terasa langsung di sisi kesehatan dan perekonomian warga.

Dengan GEMAS TATO, Kecamatan Gerih tidak hanya menanam tanaman obat, tetapi juga menanam kesadaran, kemandirian, dan kebersamaan dalam menjaga kesehatan keluarga dengan cara alami berbasis kearifan lokal.

Scroll to Top