Setiap detik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) bisa menjadi penentu hidup atau mati bagi seorang pasien. Di tengah derasnya kunjungan, sering muncul anggapan masyarakat bahwa pelayanan lambat atau tidak sigap. Menjawab tantangan ini, RSUD Geneng Kabupaten Ngawi menghadirkan inovasi TRIASE SERDADU (Stiker Deteksi Awal dan Deteksi Waktu), yang mulai diimplementasikan sejak Juli 2024.
Inovasi ini sederhana namun berdampak besar. Setiap pasien yang masuk IGD langsung melalui ruang triase, lalu diberi stiker warna di lengan kiri sesuai tingkat kegawatdaruratannya biru, merah, kuning, atau hijau. Tak hanya sebagai penanda visual, stiker juga mencantumkan waktu keluar dari ruang triase, sehingga petugas dapat menilai kecepatan layanan. Saat pasien selesai ditangani, stiker dilepas dan ditempelkan di buku pencatatan layanan IGD. Cara ini membuat proses penanganan lebih terukur, transparan, dan meminimalisasi risiko keterlambatan.
Direktur RSUD Geneng menegaskan bahwa inovasi ini lahir dari semangat memberikan pelayanan Cepat, Tepat, Mudah, Aman, dan Nyaman (CTM-an) kepada masyarakat. “Kami ingin memastikan setiap pasien gawat darurat ditangani sesuai prioritas. Dengan TRIASE SERDADU, petugas langsung tahu siapa yang harus mendapat intervensi segera. Ini bukan sekadar stiker, melainkan alat pengingat agar keselamatan pasien selalu jadi nomor satu,” ujarnya. Pendekatan ini juga diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat yang kerap menganggap pelayanan IGD lambat.
Sejak diterapkannya TRIASE SERDADU menunjukkan hasil nyata. Penanganan pasien menjadi lebih cepat dan akurat, angka keterlambatan berkurang drastis, serta kepuasan masyarakat meningkat. Inovasi ini bahkan telah direplikasi oleh daerah lain, termasuk Magetan, Kota Madiun, dan Kabupaten Blitar, yang melihat efektivitas dari metode sederhana ini. Langkah kecil berupa stiker berwarna, RSUD Geneng membuktikan bahwa inovasi pelayanan publik tak selalu rumit, hal penting yang harus dilakukan adalah responsif, tepat sasaran, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.