Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Gelar Forum Perangkat Daerah untuk Perencanaan 2025

Surabaya, 12 Maret 2025 – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur menggelar Forum Perangkat Daerah Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2025 melalui Zoom Meeting. Forum ini bertujuan untuk menyusun strategi dan program prioritas dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja, memperluas kesempatan kerja, serta memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur.

Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Timur menekankan bahwa penempatan tenaga kerja pada tahun 2024 mengalami penurunan akibat enam kabupaten/kota yang belum memberikan konfirmasi, serta adanya kontribusi dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk memperluas lapangan kerja di dalam negeri agar tenaga kerja Jawa Timur tidak beralih ke luar daerah atau luar negeri tanpa perlindungan yang memadai.

Dalam forum ini, Disnakertrans Jawa Timur juga menyoroti dominasi penempatan PMI di sektor domestik dibanding sektor formal, yang menyebabkan perlindungan lebih sulit. Oleh karena itu, akan dilakukan percepatan dalam menyeimbangkan proporsi penempatan PMI formal, khususnya di negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang yang menawarkan perlindungan lebih baik. Selain itu, Jawa Timur juga kembali dinobatkan sebagai provinsi terbaik dalam pelayanan, penempatan, dan perlindungan PMI.

Selain itu, Disnakertrans Jawa Timur menegaskan pentingnya program Millennial Job Center (MJC) dan Youth Creativepreneur Center sebagai solusi menghadapi mismatch antara ketersediaan tenaga kerja dan permintaan industri. Dengan adanya program ini, diharapkan lebih banyak generasi milenial dan Gen Z yang tertarik untuk berwirausaha atau bekerja di sektor ekonomi kreatif.

Dalam bidang transmigrasi, Disnakertrans Jawa Timur juga menyoroti isu kuota penempatan transmigrasi yang semakin berkurang dan pentingnya evaluasi terhadap keberhasilan transmigran yang telah ditempatkan lebih dari tiga tahun. Indikator keberhasilan meliputi kondisi rumah, kesehatan, akses transportasi, dan infrastruktur di daerah transmigrasi.

Ke depan, program prioritas dalam Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 akan berfokus pada peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, melalui pelatihan berbasis kompetensi, pemagangan dalam negeri, serta revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, Disnakertrans Jawa Timur juga akan mengoptimalkan sistem pelayanan PMI dengan aplikasi terbaru serta memperkuat peran Satgas Pelindungan PMI.

Forum ini menjadi momentum strategis bagi Disnakertrans Jawa Timur untuk memastikan kebijakan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian semakin selaras dengan kebutuhan daerah serta memberikan solusi nyata bagi tenaga kerja dan masyarakat Jawa Timur.

Scroll to Top