Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Perikanan dan Peternakan menghadirkan inovasi SIBULAT KESIT (Sistem Budidaya Nila Bioflok di Pekarangan Sempit), sebuah terobosan yang memanfaatkan teknologi bioflok untuk budidaya ikan nila di lahan terbatas. Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan keterbatasan lahan, peningkatan kebutuhan konsumsi ikan nasional, serta tuntutan sistem budidaya ramah lingkungan.
Dengan pendampingan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ngawi, SIBULAT KESIT tidak hanya menjadi program teknis, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan daerah. Bappeda memastikan inovasi ini sejalan dengan upaya peningkatan ketahanan pangan lokal, pengentasan kemiskinan, serta penguatan ekonomi hijau dan biru sebagaimana tercantum dalam agenda pembangunan nasional.
Sistem bioflok yang diterapkan memungkinkan pekarangan rumah seluas beberapa meter persegi diubah menjadi kolam produktif. Teknologi ini mengolah limbah organik menjadi pakan alami, menghemat biaya operasional hingga 30–40%, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Hasilnya, produktivitas ikan nila meningkat signifikan tanpa memerlukan lahan luas. Program ini juga dilengkapi dengan pelatihan, penyuluhan, pendampingan teknis, hingga dukungan pemasaran hasil panen agar masyarakat memperoleh nilai ekonomi yang optimal.
Kepala Bappeda Ngawi menegaskan bahwa inovasi ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal. “SIBULAT KESIT bukan sekadar teknologi, tetapi juga model pemberdayaan yang mengintegrasikan ketahanan pangan, peningkatan pendapatan keluarga, serta keberlanjutan lingkungan. Kami ingin masyarakat Ngawi tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan ikan, tetapi juga menjadikannya peluang usaha yang menjanjikan,” ujarnya.
Keunggulan SIBULAT KESIT terbukti dari efisiensi lahan, produksi tinggi, dan dampaknya terhadap peningkatan ekonomi keluarga. Tidak hanya itu, keberhasilan program ini juga menarik minat daerah lain untuk melakukan replikasi. Dengan dukungan penuh dari Bappeda Ngawi, SIBULAT KESIT diharapkan menjadi motor penggerak swasembada pangan lokal serta model inovasi perikanan ramah lingkungan yang bisa ditiru secara nasional.