Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi kembali menghadirkan gebrakan baru melalui inovasi daerah bertajuk “Satu Nusa Satu Bangsa”, sebuah program penguatan persatuan dan kebangsaan yang digagas Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Bakesbangpol Ngawi. Program ini hadir sebagai upaya memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, serta memperkuat kohesi sosial di tengah keberagaman budaya, agama, dan etnis masyarakat Ngawi.
Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ngawi, yang turut mendampingi jalannya perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Sinergi ini menjadi bukti nyata bahwa penguatan nilai kebangsaan membutuhkan kerja sama lintas sektor, agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas dengan strategi yang terukur dan berkelanjutan.
Kegiatan dalam program “Satu Nusa Satu Bangsa” mencakup pendidikan kebangsaan di sekolah, festival budaya lintas komunitas, pelatihan guru dan pemuda, hingga kampanye digital bertema kebangsaan. Melalui pendekatan ini, generasi muda diharapkan tumbuh dengan rasa nasionalisme yang kuat serta mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga persatuan bangsa.
Dampak nyata dari program ini sudah terlihat. Masyarakat lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan kebangsaan, generasi muda menunjukkan antusiasme tinggi dalam diskusi dan festival budaya, serta tumbuhnya toleransi yang semakin kuat antar kelompok. Selain itu, inovasi ini juga memperbaiki citra Kabupaten Ngawi sebagai daerah yang inklusif dan harmonis, sekaligus menarik perhatian daerah lain untuk mereplikasi keberhasilan yang sama.
Dengan keberhasilan tersebut, “Satu Nusa Satu Bangsa” diharapkan menjadi model inspiratif nasional dalam menjaga persatuan di era digital yang penuh tantangan. Kehadiran pendampingan dari Bappeda Ngawi menegaskan bahwa inovasi ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga menjadi landasan kokoh bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan dan inklusif.