RAKOR TPID MINGGU KE-3 APRIL 2025

Ngawi, 21 April 2025 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), turut hadir dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan secara daring. Agenda utama rapat ini adalah membahas perkembangan inflasi hingga April 2025, mengidentifikasi penyebab, serta merumuskan langkah strategis pengendalian.

Perkembangan Inflasi April 2025
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi hingga minggu ketiga April 2025 menunjukkan beberapa dinamika penting:

Rata-rata harga bawang putih nasional berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP), dengan kenaikan 1,69% dibanding Maret 2025.

Harga cabai merah naik sebesar 5,01%, sementara cabai rawit turun 5,66% dibanding bulan sebelumnya.

Harga Minyakita, minyak goreng rakyat, berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), dengan penurunan harga 0,36% dibanding Maret 2025.

Inflasi umum pada April dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas seperti cabai merah dan bawang merah di berbagai daerah.

Faktor Penyebab Inflasi
Rapat ini juga membahas dua kategori utama penyebab inflasi:

Cost-Push Factors:

Fluktuasi harga komoditas global.

Gangguan rantai pasokan akibat faktor eksternal.

Demand-Pull Factors:

Peningkatan permintaan pada momen Ramadan dan Idulfitri.

Peningkatan belanja pemerintah di awal tahun fiskal.

Langkah Strategis TPID Kabupaten Ngawi
TPID Kabupaten Ngawi merumuskan sejumlah langkah strategis untuk mengendalikan inflasi, di antaranya:

Intervensi Pasar: Memantau dan menstabilkan harga bahan pangan strategis.

Pengelolaan Distribusi: Memastikan kelancaran distribusi komoditas, khususnya di wilayah-wilayah dengan lonjakan harga.

Peningkatan Produksi Lokal: Berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mendorong peningkatan hasil pertanian lokal guna mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah.

Komoditas Utama yang Dipantau
Rapat ini juga memaparkan komoditas yang menjadi fokus pengendalian:

Bawang Merah: Harga naik di 81,67% wilayah Indonesia.

Minyak Goreng (Minyakita): Harga tertinggi tercatat di Kabupaten Pegunungan Bintang, mencapai Rp50.000 per liter.

Cabai Merah dan Cabai Rawit: Menjadi komoditas utama dengan kenaikan harga signifikan di beberapa wilayah.

Scroll to Top