Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi terus mendorong tumbuhnya inovasi daerah, salah satunya melalui program One Village One Product (OVOP) yang digagas oleh Kecamatan Pitu dengan pendampingan penuh dari Bappeda Ngawi. Inovasi ini menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi lokal, memberdayakan UMKM desa, sekaligus mempercepat perputaran roda perekonomian masyarakat.
Lewat OVOP, setiap desa di Kecamatan Pitu difasilitasi untuk menampilkan dan memasarkan satu produk unggulannya. Mulai dari olahan kayu jati di Banjarbanggi dan Bangunrejo Lor, kerajinan besi di Desa Cantel, hingga jagung di Karanggeneng dan makanan olahan di Dumplengan. Semua produk tersebut dipamerkan melalui display khusus di kantor Kecamatan Pitu sebagai etalase promosi bagi UMKM lokal.
Program ini tidak hanya membuka ruang promosi, tetapi juga menjawab berbagai kendala klasik yang dihadapi pelaku usaha desa, seperti akses pendanaan, pemasaran, hingga keterbatasan jaringan. Kecamatan Pitu bahkan menggandeng Bank Jatim untuk memberikan solusi permodalan, serta melibatkan BUMDes dan PKK agar pemberdayaan masyarakat bisa berjalan lebih optimal. Dengan sinergi ini, produk desa tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tapi juga berpeluang menembus pasar lebih luas.
Bappeda Ngawi menegaskan bahwa OVOP adalah contoh nyata bagaimana potensi kecil di desa bisa diolah menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi pengangguran, sekaligus mencetak wirausaha baru yang tangguh. Dengan begitu, Pitu bukan hanya jadi kecamatan penuh potensi, tetapi juga motor penggerak ekonomi kreatif di Kabupaten Ngawi.