RAKOR TPID MINGGU KE-4 APRIL 2025

Ngawi, 28 April 2025 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Ngawi, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring. Rapat ini dipimpin oleh Kementerian Dalam Negeri dan difokuskan pada pembahasan langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan serta mencegah lonjakan inflasi.

Evaluasi Inflasi Minggu Keempat April 2025
Menurut laporan yang disampaikan Badan Pangan Nasional dalam rapat, beberapa komoditas pangan menunjukkan fluktuasi harga yang signifikan:

Bawang Putih: Harga rata-rata nasional mencapai Rp54.291/kg, atau naik 35,73% di atas Harga Acuan Penjualan (HAP).

Cabai Rawit Merah: Mencatat harga tertinggi di wilayah Indonesia Timur, mencapai Rp140.000/kg.

Minyakita (Minyak Goreng Rakyat): Harga rata-rata nasional sebesar Rp17.631/liter, atau 12,30% lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kenaikan harga ini terutama dipengaruhi oleh faktor biaya distribusi yang tinggi, terutama di wilayah terpencil, serta ketergantungan pada pasokan impor untuk beberapa komoditas strategis.

Ketersediaan Pangan dan Neraca April 2025
Laporan Neraca Prognosa April 2025 menyebutkan bahwa ketersediaan pangan secara umum masih cukup aman:

Beras Medium: Ketersediaan mencapai 6.166.985 ton, dengan neraca surplus sebesar 4.831.332 ton.

Jagung Pipilan Kering: Stok akhir diperkirakan mencapai 469.444 ton hingga akhir tahun.

Daging Ayam dan Telur Ayam Ras: Menghadapi tantangan harga rendah di tingkat produsen, masing-masing turun 21,68% dan 7,06% di bawah HAP.

Strategi Pengendalian Inflasi TPID
Dalam rapat ini, TPID Kabupaten Ngawi mendukung langkah-langkah yang dirumuskan, seperti:

Intervensi Pasar: Memastikan kestabilan harga untuk komoditas yang harganya melampaui HET.

Penguatan Produksi Lokal: Menginisiasi gerakan tanam cabai merah di wilayah yang bergantung pada pasokan luar.

Optimalisasi Distribusi: Memanfaatkan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) untuk menjamin kelancaran distribusi bahan pangan.

Catatan Penting dari Rapat
Realisasi Impor Bawang Putih: Baru mencapai 22,34% dari total izin impor, menambah tekanan pada harga komoditas ini di pasar lokal.

Panen Raya Jagung di NTB: Diproyeksikan mencapai 1,8 juta ton, namun terbatasnya kapasitas gudang menjadi tantangan distribusi.

Pemantauan Harga: Pemda diimbau untuk memantau harga secara intensif, terutama di tingkat konsumen dan produsen.

TPID Kabupaten Ngawi optimis bahwa sinergi antarinstansi dan pemangku kepentingan dapat menjaga stabilitas harga pangan di daerah serta mencegah lonjakan inflasi lebih lanjut.

Scroll to Top