Ngawi, Rabu, 21 Mei 2025 — Dalam rangka mendorong lahirnya inovasi desa yang partisipatif dan berkelanjutan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ngawi melalui Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) melaksanakan kegiatan Desk Inovasi Desa Tahun 2025 secara daring melalui Zoom Meeting.
Kegiatan ini secara resmi dibuka dan dipimpin oleh Kabid Litbang Bappeda Kabupaten Ngawi, didampingi oleh jajaran JFT dan JFU Bidang Litbang, serta melibatkan Tim Inovasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bagian Organisasi Setda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM Pemdes), serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Madura.
Desk Inovasi ini menjadi ruang dialog dan asistensi bagi desa-desa dalam mengembangkan gagasan inovatif yang mampu menjawab tantangan lokal dengan pendekatan kreatif dan solutif. Melalui forum ini, Bappeda memberikan arahan teknis, pendampingan, serta penguatan kapasitas bagi pemerintah desa dalam menyusun proposal inovasi berbasis kebutuhan masyarakat.
Adapun target peserta pada hari pertama pelaksanaan Desk Inovasi adalah seluruh desa dari tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Pangkur, Kedunggalar, Pitu, Kasreman, Mantingan, Kwadungan, dan Karanganyar. Partisipasi dari desa-desa tersebut menjadi langkah awal yang penting dalam menjaring berbagai ide dan inovasi dari tingkat akar rumput.
Kabid Litbang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bappeda berkomitmen untuk terus mendorong akselerasi pembangunan berbasis inovasi, terutama di tingkat desa. “Inovasi harus menjadi budaya kerja, bukan hanya sekadar program. Kami ingin desa-desa di Ngawi mampu menciptakan terobosan yang berdampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Kegiatan Desk Inovasi Desa ini merupakan bagian dari siklus pelaksanaan program inovasi daerah, sebagai upaya penguatan ekosistem inovasi lokal yang melibatkan lintas sektor dan kolaborasi multipihak.