Dalam rangka memperkuat penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ngawi Tahun 2025–2029, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ngawi beserta seluruh Kepala Bidang dan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) mengikuti rapat koordinasi pembahasan Cascading dan Indikator Kinerja Daerah (IKD), bersama Tenaga Ahli dari Universitas Brawijaya Malang.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari tahapan penyusunan RPJMD, khususnya dalam penyelarasan visi, misi, tujuan, sasaran, dan indikator kinerja yang terstruktur dan terukur. Melalui pendekatan cascading, diharapkan terbangun kesinambungan logis antara arah kebijakan kepala daerah dengan program dan kegiatan perangkat daerah.
Dalam rapat koordinasi ini, tim dari Universitas Brawijaya memberikan asistensi teknis terkait metodologi cascading dan penyusunan IKD yang selaras dengan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, serta prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Diskusi juga menyoroti pentingnya memastikan keterukuran indikator yang akan digunakan dalam mengukur capaian pembangunan daerah selama lima tahun ke depan.
Sekretaris Bappeda dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyusunan IKD dan cascading yang tepat sangat penting untuk memastikan arah pembangunan daerah berjalan efektif dan akuntabel. Beliau juga menekankan bahwa proses ini membutuhkan kolaborasi aktif antara seluruh perangkat daerah dan tim ahli agar dokumen RPJMD benar-benar menjadi pedoman strategis pembangunan jangka menengah di Kabupaten Ngawi. Melalui forum ini, diharapkan seluruh tim perencana di lingkungan Bappeda dapat menyamakan persepsi dan meningkatkan pemahaman teknis terhadap substansi RPJMD, sehingga penyusunan dokumen dapat diselesaikan secara tepat waktu dan berkualitas.