Validasi Lapang Inotek Award Inovasi “Pa’ Doel Ning Kono Mas” di Pasar Tawun

Ngawi, 13 Juli 2025 — Suasana Pasar Wisata Tawun terlihat lebih semarak dari biasanya. Inovasi unggulan bertajuk “Pa’ Doel Ning Kono Mas” (Pasar Djadoel Meningkatkan Ekonomi Masyarakat) menjadi sorotan utama dalam kegiatan validasi lapang Inotek Award 2025 untuk kategori Sosial Kependudukan, yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 Juli 2025.

Tim validasi dari BRIDA Provinsi Jawa Timur hadir secara langsung dipimpin oleh Kepala BRIDA Jatim, Dr. Andriyanto, M.Si, bersama jajaran tim juri yang terdiri dari unsur akademisi dan perwakilan pemerintah provinsi. Kedatangan tim disambut secara resmi oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, S.T., M.H., beserta jajarannya, termasuk Kepala Bappeda Ngawi dan perangkat teknis terkait.

Dalam sambutannya, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan apresiasinya atas terpilihnya inovasi “Pa’ Doel Ning Kono Mas” sebagai salah satu nominasi dalam ajang Inotek Award tahun ini. “Inovasi ini merupakan kolaborasi antara pemerintah desa, pelaku UMKM, dan komunitas budaya, yang mampu menghidupkan kembali ekonomi lokal dengan pendekatan sosial dan pelestarian tradisi,” ungkapnya.

Inovasi “Pa’ Doel Ning Kono Mas” mengusung konsep revitalisasi pasar rakyat dengan nuansa tempo dulu. Pasar Tawun yang sebelumnya hanya aktif di hari tertentu kini dihidupkan menjadi pasar tematik mingguan dengan stand bergaya jadul, sistem transaksi menggunakan koin kayu, serta atraksi budaya seperti jathilan, dolanan anak, hingga musik keroncong.

Tim juri dan BRIDA Provinsi melakukan kunjungan langsung ke beberapa lapak UMKM, mewawancarai pengunjung dan pedagang, serta meninjau dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan dari inovasi tersebut. Akademisi dari tim penilai menyebut bahwa inovasi ini memiliki nilai sosial tinggi karena mengangkat ekonomi warga secara partisipatif dan inklusif, tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Kepala BRIDA Jatim, Dr. Andriyanto, menyatakan bahwa pendekatan integratif antara ekonomi rakyat, kearifan lokal, dan rekayasa sosial seperti ini patut diapresiasi dan direplikasi. “Ini bukan sekadar pasar, tapi ruang budaya yang mendorong interaksi lintas generasi dan mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis komunitas,” ujarnya.

Inovasi ini juga mendapat dukungan penuh dari Bappeda Ngawi melalui fasilitasi perencanaan, pendampingan UMKM, serta pengembangan branding pasar. Kepala Bappeda menambahkan bahwa keberhasilan inovasi ini berangkat dari komitmen lintas sektor dan keberanian berpikir out of the box dari masyarakat dan pemerintah desa.

Dengan terlaksananya validasi lapang ini, inovasi “Pa’ Doel Ning Kono Mas” selangkah lebih dekat untuk meraih penghargaan Inotek Award 2025. Pemerintah Kabupaten Ngawi berharap, apresiasi terhadap inovasi ini dapat memperkuat semangat daerah dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat dan pelestarian budaya.

Scroll to Top