Ngawi, 9 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus mendorong penguatan ekosistem inovasi daerah, termasuk di tingkat desa. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan mendukung penerapan inovasi TITIK INOVA (Titik Inovasi Kuliah Kerja Nyata) yang menjadi bagian dari program KKN hasil kerja sama antara Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Pemerintah Kabupaten Ngawi.
Program KKN yang berlangsung sejak awal Juli 2025 ini menyasar 13 desa yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Sine, Kasreman, dan Karangjati. Dalam pelaksanaannya, program ini tidak hanya berfokus pada pengabdian masyarakat secara umum, tetapi juga diarahkan untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dari hasil interaksi mahasiswa dengan masyarakat desa.
Sebagai bentuk komitmen dan pendampingan, Bappeda Ngawi melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Nurul Awuy, melakukan kunjungan langsung ke lokasi pelaksanaan KKN di Desa Tawun dan Desa Kasreman. Dalam kunjungan tersebut, Nurul menyampaikan pentingnya posisi KKN sebagai “titik masuk inovasi” yang konkret dan berbasis kebutuhan riil masyarakat desa.
“Inovasi tidak selalu harus berbiaya besar dan menggunakan teknologi canggih. Inovasi bisa dimulai dari kegiatan kecil yang membawa perubahan nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. TITIK INOVA adalah ruang belajar bersama, antara mahasiswa, pemerintah desa, dan warga untuk menggali potensi, menyelesaikan masalah, dan membangun solusi lokal yang aplikatif,” terang Nurul.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa melalui pendekatan TITIK INOVA, mahasiswa KKN diharapkan dapat merancang dan mengimplementasikan ide-ide kreatif yang bisa direplikasi, dimodifikasi, atau bahkan dikembangkan menjadi inovasi desa. Inovasi-inovasi tersebut nantinya dapat diinventarisasi sebagai bagian dari katalog inovasi daerah Kabupaten Ngawi.
Program KKN berbasis inovasi ini mendapat sambutan baik dari pemerintah desa maupun warga. Kepala Desa Tawun dan perwakilan perangkat Desa Kasreman menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu masyarakat, tidak hanya dalam aspek sosialisasi dan edukasi, tetapi juga dalam memperkuat kapasitas kelembagaan desa melalui kegiatan produktif dan berbasis pemberdayaan.
Melalui kunjungan ini, Bappeda Ngawi juga mendorong agar hasil-hasil inovasi yang muncul dari TITIK INOVA dapat dipresentasikan dan dibagikan sebagai praktik baik dalam forum inovasi daerah. Dengan sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan desa, Kabupaten Ngawi terus memperkuat langkah sebagai kabupaten yang inklusif, inovatif, dan partisipatif dalam pembangunan lokal.