Ngawi – Untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu hamil, Puskesmas Paron, Kabupaten Ngawi, menghadirkan inovasi bernama PERI TERSAYANG (Pemeriksaan Ibu Hamil Terpadu Satu Ruang). Program ini resmi diimplementasikan pada 14 Februari 2024 setelah melalui uji coba sejak 10 Januari 2024.
Sebelumnya, ibu hamil di Puskesmas Paron harus melewati prosedur panjang mulai dari loket, poli KIA, laboratorium, poli gigi, gizi, hingga pemeriksaan dokter. Kondisi ini membuat mereka harus berpindah-pindah ruangan, memakan waktu, menambah rasa lelah, dan meningkatkan risiko kontak dengan pasien umum.

Melalui inovasi PERI TERSAYANG, seluruh layanan pemeriksaan kehamilan kini dilakukan di satu ruangan khusus (ruang KIA dan PONED) setiap hari Kamis, dengan kuota maksimal 25 ibu hamil per hari. Jenis layanan yang tersedia meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium sederhana, konsultasi gigi, konsultasi gizi, pemeriksaan dokter dan USG, penyuluhan kelompok, rujukan, serta konseling individu (KIE).
“Inovasi ini memudahkan ibu hamil mendapat layanan maksimal tanpa harus berpindah ruang, lebih nyaman, aman, sekaligus meminimalkan risiko penularan penyakit,” jelas dr. Liem Hong Bing, penanggung jawab program.
PERI TERSAYANG juga melibatkan tim lintas profesi seperti dokter, bidan, tenaga laboratorium, gizi, dan kesehatan gigi. Kolaborasi ini membuat koordinasi lebih efektif dan pelayanan lebih fokus. Dengan adanya integrasi, waktu tunggu menjadi lebih singkat, tenaga kesehatan bekerja lebih efisien, dan ibu hamil merasa lebih diperhatikan.

Hadirnya inovasi ini sejalan dengan upaya nasional menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) melalui layanan antenatal care (ANC) yang komprehensif, cepat, dan nyaman. Tidak hanya diakui di tingkat daerah, inovasi PERI TERSAYANG juga telah mendapat SK Inovasi Puskesmas Paron, masuk dalam penguatan sistem inovasi daerah Kabupaten Ngawi, dan bahkan direplikasi di Blitar, Magetan, dan Mojokerto.
Dengan keunggulan pelayanan terpadu satu pintu, kenyamanan ibu hamil, efisiensi tenaga kesehatan, serta peningkatan kepuasan pasien, program PERI TERSAYANG diharapkan dapat menjadi model inovasi pelayanan ibu hamil yang bisa diterapkan di berbagai daerah lain.