“KAJI JUMPA SMPN 2 Kasreman: Tradisi Jum’at Pagi yang Bangun Karakter dan Spiritual Siswa”

Ngawi – SMPN 2 Kasreman, Kabupaten Ngawi, menghadirkan inovasi pendidikan karakter melalui program KAJI JUMPA (Kajian Jum’at Pagi) yang resmi diimplementasikan sejak 5 Agustus 2024. Program ini lahir dari kebutuhan mendesak akan penguatan spiritual dan pembentukan karakter di kalangan peserta didik di era modern.

Inovasi ini muncul sebagai jawaban atas tantangan pendidikan nasional, di mana siswa kerap cerdas secara akademik namun lemah dalam etika, empati, dan moralitas. Di lingkungan SMPN 2 Kasreman sendiri, ditemukan gejala menurunnya minat dalam kegiatan keagamaan, lemahnya penghayatan akhlak, serta minimnya ruang interaksi antara guru dan siswa di luar pembelajaran formal.

Melalui KAJI JUMPA, siswa, guru, dan tenaga kependidikan berkumpul setiap Jumat pagi sebelum pembelajaran dimulai untuk mengikuti kajian singkat berdurasi 30 menit. Kajian diisi oleh guru agama, kepala sekolah, ustadz/ustadzah dari luar, bahkan siswa yang bergilir menyampaikan kultum. Materi disajikan dengan pendekatan tematik yang relevan dengan kehidupan remaja, adab belajar, hingga motivasi.

Kepala SMPN 2 Kasreman menegaskan bahwa program ini bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya membangun kultur spiritual di sekolah. “Melalui KAJI JUMPA, siswa tidak hanya bertambah pengetahuan agamanya, tetapi juga berlatih percaya diri, disiplin, serta menumbuhkan adab dan kedekatan emosional dengan guru,” ujarnya.

Hasil implementasi menunjukkan dampak signifikan. Sekolah kini memiliki atmosfer religius, santun, dan penuh kedisiplinan. Siswa lebih bersemangat belajar, memiliki pemahaman nilai keislaman yang membumi, serta berani tampil sebagai kader penceramah muda. Bahkan, inovasi ini telah direplikasi di beberapa daerah seperti Jombang, Madiun, dan Sukabumi.

Program ini juga mendapat dukungan regulasi melalui SK Bupati Ngawi tentang penetapan satuan inovasi, didukung oleh anggaran BOS, serta memiliki pedoman teknis online yang bisa diakses secara luas. Dengan tingkat kematangan inovasi mencapai 100 poin, KAJI JUMPA menjadi contoh nyata bagaimana sekolah bisa menyeimbangkan akademik dan spiritual dalam satu wadah sederhana namun berdampak besar.

Scroll to Top