PIPAH RAMAH: Warga Pangkur Ngawi Ubah Sampah Jadi Berkah Lewat Bank Sampah dan Daur Ulang

Ngawi – Sampah bukan lagi masalah, tapi bisa jadi berkah. Itulah yang sedang diwujudkan oleh masyarakat Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, melalui inovasi PIPAH RAMAH (Pilah Sampah dari Rumah). Program ini lahir dari gagasan Alfiana Wardani bersama masyarakat setempat, lalu resmi diimplementasikan sejak 4 Juni 2024 setelah melalui uji coba pada April 2024.

Inovasi berbasis teknologi sederhana ini mengajak masyarakat untuk memilah sampah organik, anorganik, dan residu langsung dari rumah. Melalui peran aktif Pokja 3 PKK, sampah rumah tangga yang selama ini hanya menumpuk kini diolah lebih bermanfaat. Sampah organik diproses menjadi kompos dan eco-enzim, sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kertas dikumpulkan di bank sampah untuk didaur ulang atau dijual kembali.

Tak hanya itu, PIPAH RAMAH juga memperkenalkan inovasi Losida (Lodong Sisa Dapur), yakni wadah dari botol bekas untuk menampung sampah organik. Hasilnya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, sehingga membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus mengurangi sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Manfaat program ini mulai dirasakan masyarakat. Lingkungan menjadi lebih bersih, potensi banjir bisa ditekan, pencemaran berkurang, bahkan muncul peluang ekonomi baru dari hasil penjualan produk daur ulang. “Dengan memilah sampah sejak dari rumah, kita bukan hanya menjaga kebersihan lingkungan, tapi juga bisa menambah penghasilan dan menciptakan peluang usaha,” ujar Alfiana Wardani.

PIPAH RAMAH telah masuk ke dalam RKPD Pemkab Ngawi, direplikasi di beberapa daerah lain seperti Sragen, dan didukung dengan regulasi resmi berupa SK Bupati tentang penetapan satuan inovasi. Hingga kini, program ini melibatkan lebih dari 11–30 SDM aktif, sudah mendapat pelatihan (bimtek) dua kali dalam dua tahun terakhir, dan memiliki tingkat kematangan inovasi 101 poin.

Dengan dukungan berbagai pihak, PIPAH RAMAH diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan untuk mencetak desa mandiri sampah yang sehat, ramah lingkungan, dan berdaya secara ekonomi.

Scroll to Top