Ngawi – Para ibu di Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, berhasil melahirkan inovasi sosial yang sederhana namun berdampak besar bernama GARDU SUJI (Gerakan Dari Ibu-Ibu Suka Mengaji). Program ini resmi diimplementasikan sejak 7 Agustus 2024 setelah uji coba pada April lalu, dengan tujuan meningkatkan pemahaman agama, memperkuat peran ibu dalam pendidikan anak, serta membangun ketahanan keluarga berbasis nilai religius.
Inovasi yang diinisiasi oleh masyarakat dengan tokoh penggerak Anung Gunarto ini berangkat dari keresahan akan rendahnya literasi keagamaan di tingkat keluarga. Melalui pendekatan gotong royong dan partisipatif, GARDU SUJI menghadirkan wadah belajar yang ramah bagi ibu-ibu untuk mengaji, mendalami parenting Islami, hingga melaksanakan kegiatan sosial seperti sedekah Jumat, kunjungan warga sakit, dan pelatihan keterampilan rumah tangga.
“Gerakan ini menjadi ruang bagi ibu-ibu untuk tidak hanya memperdalam agama, tetapi juga membangun karakter anak dengan teladan nyata di rumah,” ujar Anung Gunarto.
Kegiatan utama GARDU SUJI meliputi:
- Pengajian rutin untuk memperkuat pemahaman nilai keislaman,
- Kelas parenting Islami agar ibu lebih siap mendidik anak,
- Rumah Qur’an mini sebagai ruang belajar Al-Qur’an informal antara ibu dan anak,
- Gerakan sosial keagamaan yang menumbuhkan budaya gotong royong.
Dampaknya pun sudah terlihat jelas. Komunitas ibu-ibu di Pangkur kini lebih aktif, cerdas, dan peduli sosial. Tingkat kenakalan remaja di sekitar menurun karena anak tumbuh dalam lingkungan keluarga religius. Kualitas komunikasi keluarga juga meningkat sehingga tercipta rumah tangga yang lebih harmonis dan bahagia.
GARDU SUJI juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Program ini sudah masuk dalam RKPD Kabupaten Ngawi, ditetapkan melalui SK Bupati, melibatkan lebih dari 30 SDM, serta telah direplikasi ke daerah lain seperti Trenggalek dan Bangkalan.
Dengan tingkat kematangan inovasi 100 poin dan penerima manfaat lebih dari 200 orang, GARDU SUJI menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari lingkup terkecil: ibu, keluarga, dan masyarakat sekitar.