Ngawi – Desa Cangakan, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, menghadirkan inovasi unik di bidang pendidikan dan teknologi bernama RUJAK TIMUN MAS (Ruang Pembelajaran Teknologi Informasi untuk Masyarakat). Program ini resmi diimplementasikan pada 19 Agustus 2024 setelah melalui masa uji coba sejak 11 Juni 2024.

Inovasi ini lahir dari Perpustakaan Desa Cakrawala yang bertransformasi menjadi pusat belajar inklusi sosial. Melalui RUJAK TIMUN MAS, masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa mendapatkan pelatihan komputer dasar, literasi digital, penyuluhan hukum, pelatihan UMKM, hingga kegiatan seni budaya dan keagamaan. Semua dirancang untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi tantangan era digital 4.0 menuju 5.0.
Pemateri kegiatan diambil dari pemuda Desa Cangakan yang memiliki keahlian khusus, serta didukung kerja sama dengan berbagai pihak seperti BUMDes, Lembaga Pendidikan, PMI Ngawi, Ngawi Tekno, hingga praktisi hukum dan seni budaya.

“Melalui inovasi ini, kami ingin masyarakat tidak hanya melek teknologi, tetapi juga mampu memanfaatkannya untuk peningkatan kesejahteraan keluarga dan desa,” ungkap pengelola Perpusdes Cakrawala.
Program ini berjalan secara berkelanjutan dengan konsep long life learning, terbukti bermanfaat dalam pemulihan pascapandemi. Selain pelatihan, Desa Cangakan juga mengoptimalkan media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, hingga podcast ‘Rujak Timun Mas’ yang menghadirkan praktisi lintas bidang untuk berbagi ilmu.
Hingga kini, RUJAK TIMUN MAS telah melibatkan lebih dari 30 SDM, menjangkau 201–500 penerima manfaat, serta masuk dalam RKPD Kabupaten Ngawi. Program ini juga berhasil direplikasi ke daerah lain seperti Trenggalek, Sragen, Madiun, dan Sukabumi. Tingkat kematangan inovasi bahkan mencapai 102 poin, menunjukkan keberhasilan nyata dalam peningkatan kualitas SDM desa.
Dengan hadirnya RUJAK TIMUN MAS, Desa Cangakan membuktikan bahwa perpustakaan bukan hanya tempat buku, melainkan pusat transformasi digital dan pemberdayaan masyarakat di era modern.