Ngawi terus membuktikan diri sebagai daerah yang inovatif dalam pelayanan kesehatan. Kali ini, melalui inovasi “Si DeNi SaPri” (Siap Deteksi Dini Menuju Masyarakat Sehat dengan Pelayanan Prima) yang digagas oleh Puskesmas Teguhan dan didampingi penuh oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ngawi, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap kesehatan sejak dini. Program ini hadir sebagai jawaban atas meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, hingga stroke, yang kerap tidak disadari hingga terlambat ditangani.

“Si DeNi SaPri” bukan sekadar layanan medis biasa, melainkan pendekatan holistik yang menyatukan berbagai program kesehatan. Mulai dari deteksi dini PTM dan tuberkulosis, olahraga sehat (Kesorga), pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad), hingga edukasi penggunaan obat yang bijak melalui Gema Cermat. Tidak hanya menunggu masyarakat datang ke puskesmas, petugas juga melakukan layanan jemput bola dengan kunjungan rumah, pemeriksaan rutin, hingga konseling kesehatan. Dengan cara ini, layanan benar-benar menyentuh masyarakat hingga ke lingkup keluarga.
Keterlibatan lintas sektor menjadi kunci sukses inovasi ini. Bappeda Ngawi mendorong sinergi antara dinas kesehatan, pendidikan, perangkat desa, PKK, karang taruna, hingga tokoh masyarakat untuk menggerakkan program bersama. Edukasi gizi, senam bersama, hingga lomba masak menu sehat menjadi kegiatan yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga membangun kebersamaan. Ditambah lagi dengan sistem monitoring digital yang memudahkan pencatatan kesehatan masyarakat secara real-time, inovasi ini semakin modern dan efisien.

Dengan “Si DeNi SaPri”, Ngawi berharap lahir masyarakat yang sehat, mandiri, dan produktif. Tidak ada lagi alasan abai terhadap kesehatan, karena layanan kini hadir lebih dekat, ramah, dan menyenangkan. Inovasi ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi dan kesungguhan, tantangan besar seperti penyakit tidak menular bisa dihadapi dengan cara cerdas, sederhana, dan penuh kebermanfaatan.