Bappeda Kabupaten Ngawi terus mendorong lahirnya inovasi daerah yang berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satu gebrakan terbarunya adalah KEPITING GERCEP (Kelompok Peduli Stunting dengan Gerak Cepat) yang digagas Puskesmas Karanganyar. Program ini hadir untuk memperkuat deteksi dini, penanganan cepat, dan pencegahan kasus stunting, gangguan gizi balita, serta kekurangan energi kronis pada ibu hamil di tujuh desa wilayah kerja puskesmas.

KEPITING GERCEP menggerakkan tim lintas tenaga kesehatan — mulai dari dokter umum, dokter gigi, programer gizi, kesehatan lingkungan, hingga promkes — untuk turun langsung ke desa sesuai jadwal pemeriksaan terpadu. Semua dilakukan di satu tempat dan waktu, sehingga balita dan ibu hamil mendapat pelayanan lengkap, cepat, dan terkoordinasi. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dalam database terintegrasi, memungkinkan pemantauan perkembangan peserta secara berkala dan pengambilan keputusan berbasis data yang lebih tepat sasaran.
Dampaknya terasa jelas di lapangan. Banyak balita yang mengalami peningkatan berat dan tinggi badan, ibu hamil yang status gizinya membaik, dan kasus gizi buruk yang tertangani lebih cepat. Program ini tidak hanya memotong keterlambatan intervensi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pemeriksaan rutin, dan lingkungan sehat.

Bappeda menegaskan bahwa inovasi seperti KEPITING GERCEP layak menjadi contoh bagi perangkat daerah lain. Dengan kerja terpadu, data yang rapi, dan gerak cepat di lapangan, Ngawi membuktikan bahwa menekan angka stunting bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata untuk membangun generasi emas yang sehat dan kuat.