“Literasi Digital SMPN 5 Ngawi: Lawan Hoaks, Stop Jempol Ngeselin!”

Perkembangan teknologi digital membawa peluang sekaligus tantangan baru di kalangan pelajar. Menjawab persoalan ini, SMPN 5 Ngawi meluncurkan inovasi “Literasi Digital dan Etika Bermedia Sosial” yang membekali siswa kemampuan menggunakan internet secara cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Program ini mengajarkan cara memeriksa kebenaran informasi, menjaga keamanan akun, hingga membiasakan interaksi sopan di dunia maya.

Inovasi ini dilaksanakan melalui modul literasi digital yang terintegrasi dalam pembelajaran, pelatihan guru, proyek kreatif siswa, serta penyuluhan bagi orang tua. Siswa diajak membuat konten positif seperti video kampanye anti-hoaks dan poster etika digital yang dipublikasikan di media sosial sekolah. Hasilnya, perilaku siswa di dunia maya menjadi lebih bijak, kasus komentar tidak pantas menurun, dan kesadaran keamanan digital meningkat.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ngawi turut mendorong inovasi ini sebagai bagian dari upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia di era digital. Menurut Bappeda, langkah seperti ini membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai rapor, tetapi juga pembentukan karakter dan tanggung jawab siswa dalam menggunakan teknologi.

Dengan inovasi Literasi Digital dan Etika Bermedia Sosial, Ngawi membuktikan bahwa siswa bisa menjadi pengguna internet yang aktif, kreatif, dan tetap santun. Teknologi bukan untuk disalahgunakan, tetapi untuk dimanfaatkan secara positif. Sekolah pun kini menjadi benteng utama melawan hoaks, ujaran kebencian, dan cyberbullying.

Scroll to Top