Dalam upaya serius menekan angka stunting, Kabupaten Ngawi tak mau tinggal diam. Lewat inovasi cerdas bertajuk KALI GUNTING (Gerakan Peduli Pencegahan dan Penurunan Stunting), Inspektorat Kabupaten Ngawi bersama Puskesmas Pangkur menghadirkan pendekatan menyeluruh yang tak hanya edukatif, tapi juga menggugah semangat gotong-royong. Program ini bukan sekadar slogan – ini adalah gerakan nyata untuk membangun generasi sehat dan kuat dari akar rumput.
KALI GUNTING hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan anak-anak Ngawi. Program ini menyasar kelompok-kelompok penting dalam lingkaran tumbuh kembang anak, mulai dari remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui, hingga kader kesehatan. Lewat berbagai kegiatan seperti penyuluhan ASI eksklusif, pelatihan makanan pendamping ASI, hingga pendampingan keluarga, inovasi ini menyatukan edukasi dan aksi dalam satu paket yang mudah diterima masyarakat.
Dampaknya pun sudah mulai terasa. Berdasarkan data dari Puskesmas Pangkur, angka stunting di wilayah mereka berhasil ditekan dari 14,7% menjadi 11,3%. Ini adalah bukti bahwa edukasi yang tepat sasaran, kolaborasi lintas sektor, dan dukungan dari masyarakat bisa menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan masalah stunting. Tak hanya angka yang turun, kesadaran masyarakat pun meningkat – sebuah prestasi yang patut diapresiasi.
Dengan pendekatan yang unik dan nama yang mudah diingat, KALI GUNTING bukan hanya program kesehatan biasa, tapi sebuah gerakan yang menginspirasi. Bappeda Kabupaten Ngawi mendorong agar inovasi seperti ini dapat direplikasi di wilayah lain, karena terbukti mampu menjawab tantangan besar dengan cara yang membumi. Harapannya, program ini bisa terus berlanjut dan melahirkan generasi Ngawi yang sehat, cerdas, dan berkualitas.