Batik Ngawi Menyala di Benteng Van Den Bosch: Dari Panggung Mode ke Denyut Ekonomi Lokal

Ngawi benar-benar terpukau! Pada Sabtu, 4 Oktober 2025, Benteng Van Den Bosch menjadi saksi semaraknya Fashion Show Batik Ngawi yang mengguncang suasana sore menjadi penuh warna dan kebanggaan lokal. Pagelaran ini bukan sekadar peragaan busana, melainkan perayaan atas karya tangan-tangan kreatif putra daerah yang menghidupkan warisan budaya dalam bentuk yang modern dan berkelas. Kepala Bappeda Kabupaten Ngawi beserta Kabid Litbang turut hadir memberikan dukungan penuh, membuktikan bahwa pemerintah daerah serius mengawal geliat ekonomi kreatif berbasis UMKM batik yang kini menjadi primadona baru sektor industri lokal.

Dari panggung yang berdiri megah di tengah nuansa kolonial Benteng Van Den Bosch, kilauan kain batik khas Ngawi menari di bawah cahaya lampu sorot. Desainer independen, perajin batik rumahan, hingga siswa SMK tampil memamerkan hasil karyanya yang memadukan tradisi dan inovasi. Tak hanya memukau mata, setiap helai batik yang ditampilkan memiliki cerita ekonomi di baliknya—cerita tentang pengrajin yang kini mampu mandiri, tentang UMKM yang bertumbuh, dan tentang perempuan-perempuan tangguh yang menenun masa depan dari canting dan malam.

Acara ini juga diramaikan dengan penampilan spesial dari Auliya Akhsan dan Dani Paraswati yang memberi sentuhan elegan pada suasana malam. Sementara itu, Chandra Performing Art dan Pienji Dance SMAN 1 Ngawi menambah semarak dengan koreografi dinamis yang berpadu indah dengan alunan suara merdu Diajeng Cinta dan Diajeng Diah. Kombinasi seni, budaya, dan ekonomi ini menghadirkan harmoni yang sempurna—sebuah contoh nyata bahwa potensi daerah tak hanya bisa dipamerkan, tapi juga bisa menghasilkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Lebih dari sekadar ajang mode, Fashion Show Batik Ngawi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal berbasis UMKM. Setiap perajin batik yang terlibat merasakan langsung dampak positifnya—mulai dari peningkatan permintaan, kerja sama dengan desainer, hingga peluang promosi lintas daerah. Melalui kolaborasi ini, batik Ngawi tak hanya hidup di kain, tetapi juga menghidupkan masyarakatnya. Inilah bentuk ekonomi kreatif yang sesungguhnya: mengangkat identitas lokal menjadi sumber kesejahteraan bersama.

Dengan semangat gotong royong, pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan generasi muda bersatu menenun masa depan ekonomi kreatif Ngawi. Benteng Van Den Bosch malam itu bukan hanya menjadi tempat perhelatan mode, tapi juga simbol kebangkitan: bahwa dari kain batik, Ngawi bisa bersinar di panggung nasional, bahkan dunia.

Scroll to Top