Kabupaten Ngawi kembali unjuk gigi dengan inovasi luar biasa di bidang kesehatan ibu dan anak, melalui program JAMILAH (Jemput Antar Ibu Hamil Bermasalah). Inovasi ini lahir dari kepedulian terhadap ibu hamil yang menghadapi kendala selama masa kehamilan, baik secara medis maupun dari segi akses transportasi ke fasilitas kesehatan. Melalui pendekatan proaktif, tim Puskesmas Widodaren langsung menyambangi rumah-rumah ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus, memastikan mereka mendapatkan pelayanan antenatal yang layak dan tepat waktu.
Program JAMILAH tidak hanya sekadar layanan antar-jemput, tapi mencakup upaya peningkatan kepatuhan terhadap kunjungan ANC (Antenatal Care), pemeriksaan kehamilan rutin, edukasi kesehatan ibu, hingga koordinasi dengan fasilitas kesehatan rujukan jika diperlukan. Dengan menjangkau ibu hamil secara langsung—terutama yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas—JAMILAH membuka akses luas terhadap pelayanan kesehatan yang sebelumnya sulit dijangkau oleh sebagian warga.
Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukkan perubahan signifikan. Ibu hamil yang sebelumnya jarang melakukan pemeriksaan kini rutin hadir dalam jadwal ANC. Penurunan angka kematian ibu dan bayi di wilayah Puskesmas Widodaren menjadi bukti nyata bahwa pelayanan yang humanis dan responsif mampu menyelamatkan nyawa. Program ini juga mempererat koordinasi antar fasilitas kesehatan serta membentuk sistem rujukan yang lebih efisien dan cepat tanggap.
Melihat keberhasilan JAMILAH, Pemerintah Kabupaten Ngawi bersama Bappeda dan Inspektorat berkomitmen memperluas cakupan program ini ke seluruh kecamatan. Dengan melibatkan lebih banyak Puskesmas, tenaga medis, dan kendaraan operasional, JAMILAH diharapkan bisa menjangkau lebih banyak ibu hamil yang membutuhkan. Kabupaten Ngawi tidak hanya mengantar ibu hamil ke fasilitas kesehatan—tapi juga mengantar mereka menuju persalinan yang aman dan generasi masa depan yang lebih sehat.