Jakarta, 27 Oktober 2025 —
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat capaian monumental dalam sinergi riset dan inovasi daerah. Melalui 125 Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) yang terjalin bersama pemerintah daerah di 12 regional Indonesia, BRIN berhasil meneguhkan perannya sebagai poros kolaborasi antara pusat dan daerah dalam membangun ekosistem riset yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam paparan Dr. Wiwiek Joelijani, Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah, disebutkan bahwa kerja sama ini menjadi wujud nyata implementasi strategi nasional riset yang berpihak pada potensi lokal, dengan dukungan aktif dari berbagai Organisasi Riset (OR) di bawah BRIN.

🔹 Peta Besar Kolaborasi Riset-Inovasi Daerah
Dari total 125 dokumen NKS, tercatat:
- 19 dokumen di tingkat provinsi,
- 100 dokumen di kabupaten, dan
- 6 dokumen di kota.
Sektor paling dominan dalam kerja sama adalah:
- Pertanian dan Perkebunan (24,70%)
- Inovasi Daerah (18,02%)
- Kebun Raya (17,54%)
Mitra kerja sama pemerintah daerah juga paling banyak menggandeng Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (30,15%), yang memperlihatkan fokus besar pada ketahanan pangan dan produktivitas pertanian daerah.
🔹 Sebaran Sinergi: 12 Regional, 1 Semangat Inovasi
- Regional 1 (Aceh & Sumut) – 15 NKS
 Fokus pada sektor pertanian (29%) dan ekonomi masyarakat (28%), dengan BRIDA terbentuk di Asahan dan Gunungsitoli.
- Regional 2 (Sumbar, Riau, Kepri & Bengkulu) – 13 NKS
 Sektor unggulan pertanian dan inovasi daerah (masing-masing 17%), dengan 8 daerah telah membentuk BRIDA.
- Regional 3 (Sumsel, Jambi, Babel & Lampung) – 15 NKS
 Didominasi inovasi daerah (29,27%) dan pertanian (23,10%), dengan 7 BRIDA terbentuk.
- Regional 4 (Banten, Jabar & DKI) – 8 NKS
 Inovasi daerah (33%) dan pertanian (25%) menjadi fokus utama.
- Regional 5 (Jateng & DIY) – 19 NKS
 Dominasi pada pertanian dan kebun raya (26,92%), dengan 16 BRIDA terbentuk, menunjukkan kesiapan ekosistem riset yang matang.
- Regional 6 (Jatim & Bali) – 20 NKS
 Sektor pertanian (29%) dan inovasi daerah (25%) memimpin. BRIDA telah terbentuk di 19 daerah.
- Regional 7 (Kalbar & Kalteng) – 5 NKS
 Implementasi mencakup 20 program di kebun raya (65%), pertanian (20%), dan inovasi daerah (15%).
- Regional 8 (Kalsel, Kaltim & Kaltara) – 8 NKS
 Sektor ekonomi, kehutanan, pangan, dan UMKM mendominasi (8,33%).
- Regional 9 (Sulsel & Sultra) – 7 NKS
 Fokus pada ekonomi daerah, pangan, dan kehutanan; enam daerah telah memiliki BRIDA.
- Regional 10 (Sulut, Gorontalo, Sulteng & Sulbar) – 5 NKS
 Sinergi kuat pada inovasi daerah dan pertanian (17,58%).
- Regional 11 (NTB, NTT, Maluku & Maluku Utara) – 4 NKS
 Kerja sama mencakup inovasi daerah, pertanian, dan kesejahteraan masyarakat (12,12%).
- Regional 12 (Papua & Papua Barat dkk) – 2 NKS
 Fokus pada pertanian dan pariwisata (18,18%) dengan BRIDA terbentuk di Pegunungan Bintang.
🔹 Kolaborasi Ilmiah Lintas Organisasi Riset
Sinergi NKS melibatkan berbagai organisasi riset lintas bidang, di antaranya:
- OR Pertanian dan Pangan
- OR Kebumian dan Maritim
- OR Hayati dan Lingkungan
- OR Energi dan Manufaktur
- OR Elektronika dan Informatika
- OR Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat
- OR Kesehatan
- OR Arkeologi, Bahasa, dan Sastra
- OR Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora
Keterlibatan lintas bidang ini menunjukkan bahwa riset daerah tidak lagi bekerja secara sektoral, melainkan terintegrasi lintas disiplin untuk menjawab tantangan nyata di lapangan.
🔹 BRIDA: Pilar Desentralisasi Riset
Dari total kerja sama, lebih dari 60% daerah mitra telah membentuk BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah). Kehadiran BRIDA mempercepat transfer teknologi, adaptasi riset, serta pemanfaatan inovasi lokal sesuai karakteristik daerah.

🔹 Meneguhkan Sinergi, Mendorong Kemandirian
Menurut Dr. Wiwiek Joelijani, capaian ini merupakan bukti komitmen BRIN untuk mengakselerasi transformasi riset menjadi kekuatan pembangunan.
“Sinergi ini bukan sekadar dokumen, tetapi langkah strategis untuk memastikan riset hadir di tengah masyarakat, menjadi solusi nyata bagi pembangunan daerah,” tegasnya.
Dengan peta NKS 2022–2025 ini, BRIN menegaskan posisi Indonesia sebagai bangsa yang membangun dengan pengetahuan — menyatukan riset, inovasi, dan daerah dalam satu visi: Indonesia Maju berbasis Ilmu Pengetahuan.
