Ngawi — Desa Sidorejo kembali membuktikan diri sebagai laboratorium inovasi desa dengan meluncurkan DASI POREM (Datangi Anak Sekolah Ikut Posyandu Remaja). Inovasi ini menjawab tantangan klasik: rendahnya partisipasi remaja dalam posyandu karena dianggap kaku dan tidak relevan. DASI POREM mengubah pendekatan statis menjadi dinamis dengan jemput bola ke sekolah, menyasar remaja usia SMP hingga SMA agar lebih peduli pada kesehatan, nutrisi, dan kesehatan mental mereka. Sebagai program kolaboratif yang menggandeng sekolah, kader posyandu, karang taruna, dan orang tua, DASI POREM mendapat perhatian khusus dari Bappeda dan Inspektorat Kabupaten Ngawi karena pendekatan unik dan dampaknya yang konkret.
Berbeda dengan posyandu remaja konvensional, DASI POREM menyuguhkan layanan seperti skrining anemia, edukasi gizi, konseling psikologis, pojok curhat, diskusi remaja, games edukatif, serta pelatihan duta remaja sehat. Kegiatan ini tidak hanya membumi di hati remaja, tapi juga menyesuaikan gaya hidup digital mereka dengan promosi di media sosial dan platform interaktif. Dengan biaya rendah dan fasilitas lokal, pendekatan ini mampu menjangkau remaja di sekolah maupun dusun terpencil, sekaligus menjadi sarana edukasi yang menyenangkan.
Program ini dirancang sistematis: mulai dari pendataan remaja, penyusunan jadwal keliling sekolah, pelatihan kader muda, hingga pelaksanaan posyandu keliling. Evaluasi berbasis data dilakukan secara berkala: dari tingkat kehadiran, status gizi, angka anemia, hingga kepuasan siswa dan orang tua. Dalam tahun pertama, targetnya adalah menghadirkan minimal 12 kali posyandu remaja, menurunkan prevalensi anemia 30%, serta mencetak minimal 10 duta remaja sehat yang aktif. Program ini telah membuka mata semua pihak bahwa posyandu bisa dibuat inklusif, edukatif, dan tentu saja—nggak ngebosenin!
Bappeda Ngawi melihat DASI POREM sebagai contoh sukses inovasi berbasis kebutuhan riil masyarakat yang layak direplikasi ke desa lain. Inspektorat Kabupaten Ngawi turut memberikan apresiasi atas pendekatan kolaboratif dan penguatan literasi kesehatan remaja ini. Dengan gaya yang kekinian tapi berdampak nyata, DASI POREM bukan hanya proyek layanan kesehatan, melainkan upaya menciptakan generasi muda yang sehat, sadar diri, dan siap hadapi masa depan. Desa Sidorejo sudah melangkah, sekarang giliran desa lain yang mencontoh!