Ngawi — Warga Desa Banjaransari, Kecamatan Padas, dibuat tersenyum lega lewat program pengobatan gratis yang digelar di Poliklinik Desa (Polindes). Sejak pagi, puluhan warga dari berbagai dusun tampak antusias memanfaatkan layanan kesehatan cuma-cuma ini. Tak hanya menyasar pemeriksaan medis umum, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi kesehatan ringan yang sangat dibutuhkan masyarakat pedesaan. Bekerja sama dengan Puskesmas Padas dan bidan desa, Pemerintah Desa Banjaransari membuktikan komitmennya dalam meringankan beban warga, terutama mereka yang kurang mampu atau tinggal jauh dari fasilitas kesehatan.
Pelayanan yang tersedia cukup lengkap untuk kelas layanan dasar: mulai dari cek tekanan darah, suhu tubuh, konsultasi kesehatan ringan, hingga pemberian obat-obatan dasar gratis. Para lansia mendapat perhatian khusus, termasuk skrining penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes. Para tenaga medis tidak hanya profesional, tetapi juga edukatif, menyisipkan pesan penting soal pola makan sehat, kebersihan lingkungan, hingga pentingnya pemeriksaan rutin. “Kami berharap masyarakat lebih sadar pentingnya deteksi dini. Ini bentuk nyata kolaborasi desa dan layanan kesehatan,” ujar salah satu petugas medis yang turut serta.
Respon warga? Super positif! Seperti dituturkan Bu Siti, warga setempat, yang selama ini sering mengeluh nyeri sendi namun tak sempat periksa karena keterbatasan biaya. “Kalau ke puskesmas itu harus ongkos dulu, dan kadang antrinya lama. Di sini gratis dan langsung dilayani, saya sangat terbantu,” ujarnya bahagia. Banyak warga lansia, ibu rumah tangga, hingga anak-anak ikut merasakan manfaat. Program ini menjadi momen penting dalam membangun kesadaran kolektif warga soal pentingnya hidup sehat tanpa harus mahal.
Kepala Desa Banjaransari menegaskan bahwa program ini bukan sekadar agenda sesaat, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan membangun desa yang sehat dan sejahtera. Ke depan, program akan dikembangkan menjadi pengobatan keliling ke dusun-dusun, serta ditambah layanan spesifik seperti cek kehamilan, tumbuh kembang balita, dan konseling gizi. Bekerja sama dengan stakeholder kesehatan, desa ingin memastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam akses layanan medis. Banjaransari membuktikan: dengan gotong royong, layanan kesehatan bisa menjangkau semua kalangan.